Mohon tunggu...
Imelthy Rerung
Imelthy Rerung Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hai, nama saya Imelti Rerung, hobi saya membaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Singkatku

15 Juli 2023   10:11 Diperbarui: 15 Juli 2023   10:18 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nak bangun, sudah subuh!'' Teriakan bapakku itu membangunkanku pagi ini. "Emmm iya pak, udah bangun pak.'' Jawabku lemas sambil menguap. Biar kukumpulkan dulu nyawaku, sambi mengingat-ingat mimpi apa aku semalam? Akhirnya aku bangun dan enyah juga dari kasur dinginku. Setegah malas karena dinginya udara pagi ini. Aku berjalan pelan ke kamar mandi untuk mencuci muka, lalu bergegas menyiapkan perlengkapan ibadah. Ternyata di ruang tamu tempat kami biasa ibadah, kedua orang tua ku sudah berkumpul menunggu ku, sebelum ibadah kami harus membagi tugas, bapak sebagai pemimpin ibadah, ibu yang akan membaca firman dan tugas ku adalah memimpin puji pujian. 

Oh ya, namaku Imelti Rerung, entah kenapa orang-orang lebih suka memangilku ''Imel'', supaya lebih gampang mungkin. Aku tinggal di sebuah kota yang cukup ramai, lebih tepatnya di kota Sorong, Papua Barat. Baru mendengar kata Papua saja pasti di pikiran orang di luar sana adalah provinsi yang tertingal, nyatanya kota yang aku tempati adalah salah satu kota yang maju, apa yang tidak ada di Sorong? Semua tersedia. 

Jujur aku bangga tinggal di kota Sorong, dimana pun kita bertemu pasti akan ada sapaan atau saling melempar senyuman satu sama lain. Dan lebih bangganya penduduk yang tinggal di kota Sorong bukan hanya orang asli Papua saja, melainkan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia. Sebagian besar penduduk di kota ku berprofesi sebagai nelayan, pedagang dan petani sayuran. Biasanya kami menanam sayuran dan umbi-umbian, karena memang tekstur tanah di sini sangat cocok untuk berkebun. Dan hasil dari laut lumayan melimpah sampai ada beberapa orang yang memanfaatkan itu sebagai pencarian tetap, oh ya di kota ku ada namanya jembatan puri, di situlah tempat para nelayan menjual hasil tangkapan mereka kepada pedagang yang berjulan di pasar, berjualan keliling menggunakan kendaran dan masyarat yang mengonsumsi secara pribadi.

 Saat ini aku tengah berkuliah di salah satu Universitas di Kota Sorong, lebih tepatnya UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG. Perjalan dari rumah ke kampus lumayan jauh sekitar 4 KM, kampus ku terletak di Km 8, Jl. Pendidikan, No. 27, Remu Utara, Malaingkedi, Kecematan Sorong Utara, Kota Sorong, Papua Barat Daya dan aku tinggal di Km 12 masuk Jl. Teminabuan. Syukurnya aku memiliki kendaran pribadi yaitu motor yang kemanapun akan selalu bersamaku. 

Alasan kenapa aku memilih untuk kuliah di Universitas Muhammadiya Sorong, karena kampus ini sudah meiliki akreditas B, dan dosen yang mengajar adalah dosen lulusan terbaik dari berbagai Universitas, dan jurusan di kampus UNAMIN ini lumayan banyak, salah satunya adalah PGSD, ini adalah jurusan yang aku ambil di S1 ini, alasan aku mengambil PGSD karena menurutku menjadi guru adalah salah satu pekerjaan yang mulia. Sedikit cerita, di jurusanku memilik 5 dosen yang masih mudah dan berkbakat, dan memiliki karakter yang berbeda beda. Itulah kampusku.

 "Selamat pagi nak, pulang kuliah kamu langsung pulang dan ke Gereja, bantu bapak untuk memberishkan Gereja!." Tegas bapakku sambil memberikan selembar uang dua puluh ribu sebelum aku menaiki motorku. "Iya pak, aku usahain agar pulang secepatnya!." Jawabku sambil tersenyum. Aku pun segera bergegas berangakat ke kampus, jika tak begitu aku bisa terlambat dan tidak bisa mengikuti jam kuliah pertama, oh ya kami memiliki peraturan yang di buat di kelas kami, peraturannya adalah jika terlambat 10 menit maka ada 2 pilihan, yaitu pilihan pertama bisa mengikuti jam kuliah tetapi di absen tetap alpa, pilihan kedua tidak boleh masuk ruang kelas sampai jam mata kuliah pertama selesai. Aku sampai di kampus sebelum teman-temanku tiba. Seperti hari biasanya aku adalah orang pertama yang selalu datang pertama di kelas, sebenarnya bukan pertama sih karena ada beberapa teman-temanku yang sudah datang tetapi tidak langsung menuju ke ruang kelas. 

Setelah pembelajaran selesai aku langsung bergegas keluar dari kelas dan menuju ke tempat aku memarkir motorku, lalu aku menghidupkan motorku dan mengendarainya untuk pulang ke rumah. Setiba di rumah aku bergegas untuk menganti pakaianku dan langsung menuju ke Gereja untuk membantu bapak membersihkan Gedung Gereja, bapakku adalah seorang Majelis di salah satu Gereja di Kota Sorong, nama Gerejanya adalah GEREJA DIASPORA KLAWALU. 

Saat ini adalah kegiatan kerja bakti di Gereja dan tugasku adalah menyapu dan mebersihkan gedung Gereja tersebut. Setelah membersihkan Gereja kami di kumpulkan untuk istirahat sambil menyantap hidangan yang telah di siapkan oleh tim konsumsi. Sambil makan kami memulai obrolan tentang Pemuda/I di Gereja kami. 

"Mel, kenapa teman- teman pemuda/i yang hadir untuk kerja bakti kok cuman sedikit padahal data pemuda/I itu lumayan banyak!.'' Ujar salah satu majelis yang ada di sana. "Iya ibu kami pemuda/i memang lumayan banyak tetapi ada yang sedang bekerja, ada yang masih kuliah dan ada juga yang tidak tinggal menetap karena pekerjaan mereka." Jawabku sambil terenyum. Setelah menyatap hidangan, kami segera pulang ke rumah kami masing-masing. 

Di perjalan bapak bertanya "gimana kuliah kamu nak sampai saat ini" aku menjawab "Puji Tuhan pak, lancar". Sebenarnya aku mau menceritakn tentang biaya kuliahku ke bapak, tapi aku memilih untuk memendam pembahasan itu karena aku tau pembahasan tersebut adalah pembahasan yang bapak tidak mau dengarkan. Aku terlahir dari keluarga sederhana, Puji Tuhan setiap kali mau membayar uang semester pasti ada aja rezeki yang datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun