Mohon tunggu...
Emi Suy
Emi Suy Mohon Tunggu... -

invite my pin BB : 23ACFE3B\r\n\r\nPuisi adalah senandung hatiku\r\nSunyi adalah rasa tanpa jeda selamanya. Serupa anak-anak sajak yang lahir dari rahim sunyi.\r\n\r\nadd my pin :

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setetes Embun

16 Februari 2012   09:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:34 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

''Semalam tadi aku tidur lebih awal dari malam-malam sebelumnya,yaa karena rasa lelah yang mendera ragaku terasa semua tuluang tulang mau lepas''

''Berharap tidur lelap dan mimpi indah bersamamu sehingga bangun pagi badanku terasa bugar dan lebih fresh''

''Yaa aku memang terlalu lelap tidur,tapi seperti biasanya sblm mata terpejam pikiranku melayang,anganku berterbangan bagai kunang kunang''

''Terlintas Jingga yang terburu-buru pergi senja tadi,Sunyi membuncah kesemua ruang di hatiku''

''Biasanya dini hari aku terbangun cukup lama menikmati'sunyi dipertigaan malam,tapi td malam tidak aku tidur cukup lama''

''Adzan subhuh membangunkan ku ku hirup udara pagi yang segar dalam-dalam dan menembus jantung dan paru-paruku,embun pagi begitu sejuk''

''Dan aku berharap cintamu padaku sesejuk tetesan embun pagi yang akan membasuh seluruh kepekatan hati ini''

''Aku'berharap setetes embun cintamu mampu membangkitkan kerapuhan jiwaku''

''Semoga sunyi selamanya jadi milik Jingga hingga mata ini terpejam selamanya''

''Aku kan tetap mengharapi tetesan embun cintamu setiap pagi setiap hari di sisa hidupku''

''Saat orang orang bergelimang kemewahan,bagiku kemewahan ku adalah saat kebersamaan kita dalam berbagi segala rasa,dan cintamu adalah kekayaan'bagi jiwaku,keindahan yang membuatku bahagia''

''Setetes embun bening itu adalah cintamu''

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun