Mohon tunggu...
Imelda Syaharani
Imelda Syaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menari, makan, healing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tidak Ada Anak yang Bodoh

30 November 2022   12:52 Diperbarui: 30 November 2022   12:59 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CONTOH KASUS KESULITAN BELAJAR

SUMBAWA, Pagi itu hari selasa saat saya pertama kali masuk sekolah dan dibangku SMA hari dimana memulai pelajaran baru, dan duduk dikelas baru untuk pertama kalinya saat itu hal yang saya rasakan pertama kalinya yaitu rasa takut .

Tidak ada orang untuk diajak berbicara, ragu-ragu untuk keluar bermain karena saat itu saya masih belum memberanikan diri terhadap orang baru, suasana yang baru setelah beberapa hari masuk sekolah saya sudah memiliki beberapa banyak teman baik perempuan maupun yang laki-laki.  

Ada salah satu orang anak yang merupakan teman saya sebut saja dia Fulanah, dia selalu datang terlambat dan mengambil barisan paling belakang, Fulanah juga sangat malas dalam belajar,sifat Fulanah sangat baik, sangat sopan Fulanah selalu tersenyum ketika bertemu dengan teman-teman maupun guru. 

 Dia mengalami kesulitan belajar di karenakan dia terpaksa masuk jurusan yang tidak ia minati. Dia sebenarnya ingin masuk IPS tetapi, dia terlanjur masuk IPA. Ketika ia mencoba untuk pindah jurusan ternyata sama pihak sekolah tidak boleh.

Tetapi, bukan berarti Fulanah adalah anak yang bodoh, hanya saja dia anak yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran, jika saja di beri dampingan dan pengajaran yang sesuai pasti dia akan menjadi anak yang sama dengan anak pada umumnya.

Tepat di suatu hari, pada proses pembelajaran IPA berlangsung disitu guru melakukan diskusi, dimana setiap siswa di berikan kesempatan untuk bertanya tentang apa yang telah mereka pelajari tentang pelajaran IPA tersebut.

Semua siswa antusias untuk bertanya satu per satu giliran nya masing-masing termasuk Fulanah. Tibalah giliran Fulanah untuk bertanya, dan disitu dia mengalami kesulitan untuk bertanya karena dia tidak memahami materi yang telah di berikan.

Setelah guru melihat tingkah para siswa tadi, guru pun memanggil Fulanah untuk maju ke depan untuk menanyakan materi yang tidak ia pelajari. Pertama guru menyakan judul materi dari diskusi yang mereka lakukan Fulanah pun sejenak terdiam dan tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru.

Sontak semua siswa pun tertawa akan hal tersebut, melihat itu guru pun menyuruh Fulanah untuk duduk kembali.

 Setelah jam pelajaran selesai, guru tadi memanggil saya. Disini ia menyuruh saya untuk mengajarkan Fulanah secara pelan-pelan setiap mata pelajaran IPA berlangsung.

Tentu saja saya mengiyakan tugas dari guru saya tadi, karena di samping itu Fulanah juga adalah teman saya.

Di setiap mata pelajaran IPA berlangsung, saya selalu mengajari Fulanah tentang materi yang di berikan oleh guru,dia pun pelan-pelan mulai memahami nya.

Hal ini mengakibatkan penurunan prestasi dan mengakibatkan Fulanah kesulitan belajar, ia menjadi sering tidur di kelas, maenan hp di kelas, penurunan motivasi belajar, suka datang terlambat, suka membolos dll.

 Aktifitas belajar bagi Fulanah, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat, terkadang semangatnya tinggi, tetapi juga sulit untuk mengadakan konsentrasi. 

Tapi sayangnya, saya tidak bisa mengajari Fulanah setiap hari karena kelas kami sudah berbeda. Tetapi saya yakin kalau Fulanah seiring waktu bisa memahami dan mempelajari mata pelajaran IPA dengan sendirinya.

Disini saya sadar tidak ada seseorang yang tidak bisa melainkan pengajaran nya yang salah, oleh sebab itu setiap anak jika di ajarkan dengan metode dan cara yang benar maka dia akan menjadi anak pada umumnya.

Setiap individu memang tidak ada yang sama. perbedaan individu ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku dikalangan anak didik. "dalam keadaan di mana anak didik/ siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang di sebut dengan kesulitan belajar. 

1 tahun kemudian saya bertemu kembali dengan Fulanah, tepatnya ketika saya kelas 3 SMA. Disitu saya sedang pulang dari sekolah dan saya melihat Fulanah di jalan.

Fulanah memanggil saya hanya sekedar menyapa dan menanyakan kabar, sontak saya senang mendengar perkembangannya yang sudah mulai membiasakan diri dengan jurusan yang telah di berikan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, Fulanah di hadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. 

Kesulitan belajar siswa di tunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.

Tingkat kelancaran dan kepasihan masing-masing siswa-siswa tentu tidak sama, mereka masih dalam tahap belajar mengindikasikan bahwa karakteristik individu memang sangat variatif, tidak hanya dalam konteks fisik, tetapi juga kognitif, sikap, dan beragam kemampuan lainnya.

Kondisi yang di rasakan Fulanah akan berdampak kurang bagus terhadap kemajuan belajar nya, oleh sebab itu perlu di upayakan pemecahan masalah nya baik oleh guru di sekolah maupun orang tua di rumah nya.

Masalah belajar dapat kita ketahui melalui indikasi tertentu misalnya, sulit mengalami ketuntasan belajar pada materi tertentu atau semua materi pada suatu mata pelajaran akibatnya Fulanah menunjukkan prestasi belajar kurang memuaskan.

Suasana sekolah secara umum sangat baik, dengan interaksi harmonis antar pendidik, antar siswa siswi juga antar pendidik dan siswa, sehingga Fulanah mau tidak mau harus menjalankan sesuai dengan jurusan yang di berikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun