Mohon tunggu...
imelda sarina
imelda sarina Mohon Tunggu... -

i'm an economic student.. i like writing since i was a kid..my mom is the first inspiration to me when i wrote my first poem...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Dia Menyapa

14 Maret 2010   09:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:26 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luapan laut telah mematikan kota kami

Emosi dunia telah luluhlantakkan kota kami...

Kota kami tak seindah yang dulu

Kota kami telah menjadi lautan jenazah

Tanpa nama... Tanpa apa-apa...

Mati.. Rata.. Tak tersisa...

Pagi itu

Saat Dia Menyapa

Sosok mungil itu telah berjalan tak tentu arah...

Matanya yang sayu menjadi saksi bisu murkanya dunia

Tangannya yang lemah, seakan berkata...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun