Mohon tunggu...
Imelda Khoirunnisa
Imelda Khoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Prodi Akuntansi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyelami Akhlak Sebagai Manifestasi Cinta Tuhan

7 Desember 2024   10:35 Diperbarui: 7 Desember 2024   11:32 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap zaman memiliki tantangan, dan tantangan dizaman sekarang adalah menjaga akhlak. Akhlak adalah sifat,tabiat atau kebiasaan yang melekat pada diri seseorang dan tercermin pada perilakunya. Akhlak merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Ia tidak hanya mencerminkan kualitas diri seseorang, tetapi juga sebagai salah satu bukti kedalaman iman dan kecintaan seseorang kepada Tuhannya. Dalam islam, akhlak sebagai bagian dari syariat yang mengatur hubungan dengan Allah swt, sesama manusia, dan alam semesta. Dengan kata lain, akhlak bukanlah sekedar perilaku, melainkan merupakan manifestasi dari rasa cinta kepada Tuhan dan rasa syukur kita kepeda Allah swt. Cinta Tuhan tidak dapat dipisahkan dari perilaku yang baik yang tercermin dalam akhlak seseorang, karena akhlak yang baik merupakan wujud dari pengamalan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Akhlak sebagai cermin iman dan cinta kepada Tuhan 

Cinta kepada tuhan adalah inti dari setiap ajaran agama. Cinta yang dimaksud bukan hanyalah sekedar perasaan, melainkan harus dibuktikan dengan tindakan, salah satunya melalui akhlak yang baik. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu memiliki akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4). Salah satu cara untuk menunjukan rasa cinta kita kepada Allah adalah dengan cara meneladani akhlak terpuji Rasulullah SAW. Akhlak Rasulullah bukan hanya tampak dalam ucapan atau ajarannya, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari yang penuh kasih sayang, kejujuran, dan kesabaran. Akhlak yang baik adalah manifestasi dari rasa syukur kita terhadap nikmat Allah. Dalam hal ini, seseorang yang benar-benar mencintai Allah akan berusaha untuk menghidupkan setiap perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, baik dalam ibadah maupun dalam interaksi dengan sesama manusia. Misalnya, seseorang yang menjaga tutur kata, tidak mudah marah, sabar dalam menghadapi ujian hidup, menunjukkan bahwa cinta seseorang kepada Allah tercermin dalam perbuatan seseorang.

 

Akhlak sebagai jalan menuju ketaatan kepada Allah

Akhlak yang baik adalah salah satu bukti nyata dari ketaatan kepada Allah.  Ketaatan dalam berakhlak tidak terbatas hanya dengan melakukan kewajiban-kewajiban kita kepada Allah, tetapi juga mencakup setiap kehidupan sosial yang melibatkan interaksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Islam mengajarkan bahwa akhlak yang baik adalah bagian dari ibadah yang mendekatkan seorang hamba kepada Tuhan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, “Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Baqarah: 195).

Cinta kepada Tuhan terwujud dalam ketaatan yang total, yang mencakup semua aspek kehidupan, baik dalam hubungan vertikal (dengan Allah) maupun horizontal (dengan sesama makhluk-Nya). Setiap amal perbuatan yang dilakukan dengan niat karena Allah akan mendatangkan pahala. Akhlak yang baik, seperti berbicara dengan sopan, bersikap sabar, menolong sesama, dan menjaga kehormatan diri, merupakan bentuk ketaatan kita terhadap ajaran Allah. Akhlak yang baik bukan hanya menjadi cerminan hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga menjadi alat untuk mempererat hubungan sosial antar sesama manusia. Ketika kita berlaku baik kepada orang lain, kita bukan hanya menunjukkan cinta kita kepada mereka, tetapi juga kepada Allah yang telah menciptakan mereka.

Menyebarkan kasih sayang melalui akhlak 

Islam itu identik dengan akhlak. Salah satu aspek penting dari akhlak dalam Islam adalah kepedulian terhadap orang lain. Akhlak yang baik mengarah pada kasih sayang yang tak terbatas, baik terhadap keluarga, tetangga, bahkan orang yang tidak kita kenal. Keakraban merupakan buah dari akhlak yang baik dan pertikaian itu merupakan buah dari jeleknya akhlak, oleh karenanya akhlak yang mulia pasti akan mendatangkan kecintaan dan kesesuaian, sedangkan akhlak yang jelek pasti akan mendatangkan sikap saling membenci dan membelakangi. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari). Salah satu bentuk akhlak yang sangat ditekankan adalah memberi sedekah, membantu yang membutuhkan, dan memberikan perhatian kepada mereka yang terlupakan oleh masyarakat. Cinta Tuhan yang sejati tercermin dalam perbuatan kita terhadap sesama. Ketika kita menolong orang yang membutuhkan, menjaga persaudaraan, dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain, itu adalah bentuk dari cinta kita kepada Allah. Allah berfirman, "Perbuatan baik tidak akan pernah sia-sia, dan setiap amal baik pasti akan mendapatkan balasan yang lebih baik" (QS. Al-Mulk: 23). Dengan begitu, akhlak menjadi sarana untuk menghidupkan kasih sayang antar sesama untuk menciptakan kedamaian di masyarakat dan sebagai bukti cinta kita kepada Tuhan yang menciptakan seluruh umat manusia.

Kesimpulan

Akhlak yang mulia adalah manifestasi dari cinta kita kepada Allah yang seharusnya diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Dengan meneladani akhlak Rasulullah SAW dan mengamalkan ajaran-Nya, kita dapat membuktikan cinta kita kepada Tuhan dan sesama. Akhlak bukan hanya sekadar perilaku yang baik, tetapi juga jalan untuk mencapai kedekatan dengan Allah. Melalui akhlak yang baik, kita tidak hanya menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih penuh kasih dan harmoni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun