Mohon tunggu...
imelda yahya fransiska
imelda yahya fransiska Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

always be moving forward.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor-faktor Terjadi nya Risiko Bisnis

12 Oktober 2024   22:14 Diperbarui: 12 Oktober 2024   22:24 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia . Manajemen resiko adalah rangkaian langkahlangkah yang membantu suatu perangkat lunak untuk memahami dan mengatur ketidak pastian (Roger S. Pressman). Risiko dapat muncul terhadap reputasi, layanan, dan kinerja lembaga. Risiko yang timbul dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain fenomena alam, operasional, manusia, politik, teknologi, karyawan, keuangan, hukum, dan manajemen  organisasi. Risiko yang terkait dengan ketidakpastian ini muncul karena informasi yang cukup  tentang apa yang akan terjadi tidak ada atau tidak tersedia. Ketidakpastian dapat menimbulkan dampak positif dan merugikan. Ketidakpastian yang menghasilkan manfaat disebut peluang, dan ketidakpastian yang menimbulkan dampak negatif disebut risiko. 

Secara umum, risiko dapat didefinisikan sebagai situasi dengan potensi kerugian yang dihadapi oleh individu atau bisnis. Bagaimana jika peluang yang dihadirkan memiliki keuntungan yang sangat besar  dan kerugian yang sangat kecil? Manajemen risiko memungkinkan Anda mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko. Peran  manajemen risiko diharapkan mencakup mengantisipasi perubahan lingkungan yang cepat, menetapkan tata kelola perusahaan, mengoptimalkan manajemen strategis, mengamankan sumber daya dan aset organisasi, dan memfasilitasi pengambilan keputusan ex-post oleh manajemen puncak.

Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk:
* Risiko spekulatif : Risiko spekulatif adalah jenis risiko yang dapat menghasilkan dua kemungkinan hasil: keuntungan atau kerugian. Dalam risiko spekulatif, individu atau organisasi mengambil tindakan yang berpotensi menghasilkan keuntungan, tetapi juga bisa berujung pada kerugian. Risiko ini seringkali terkait dengan keputusan investasi atau bisnis yang sifatnya tidak pasti. Contoh Risiko Spekulatif adalah Investasi saham, dan Bisnis ekspansi.

* Risiko murni : Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran.
Dalam manajemen risiko bisnis, faktor internal dan faktor eksternal adalah dua kelompok besar yang memengaruhi risiko yang dihadapi perusahaan. Pemahaman mengenai kedua faktor ini sangat penting untuk mengelola risiko secara efektif.
 
* Faktor Internal Risiko Bisnis
Faktor internal adalah risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor ini biasanya berada dalam kendali atau pengaruh langsung manajemen perusahaan dan terkait dengan aktivitas, keputusan, dan proses internal.

Contoh Faktor Internal:
* Kemampuan, produktivitas, dan loyalitas karyawan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan operasional. Masalah seperti kurangnya pelatihan, turnover tinggi, atau ketidakharmonisan di tempat kerja dapat meningkatkan risiko bisnis.
* Pengambilan keputusan yang buruk oleh manajemen atau kepemimpinan yang tidak efektif bisa menyebabkan masalah operasional atau keuangan.
* Pengelolaan keuangan yang tidak sehat, seperti arus kas yang buruk, utang yang berlebihan, atau kontrol keuangan yang lemah, dapat meningkatkan risiko kebangkrutan.
* Masalah teknis dalam proses produksi, seperti kegagalan mesin, kualitas produk yang buruk, atau ketidakmampuan memenuhi permintaan, dapat mengakibatkan kerugian bisnis.
 
* Faktor Eksternal Risiko Bisnis
Faktor eksternal adalah risiko yang berasal dari luar perusahaan dan seringkali berada di luar kendali langsung perusahaan. Faktor-faktor ini terkait dengan kondisi ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan lingkungan yang memengaruhi operasional bisnis.
Contoh Faktor Eksternal:
* Fluktuasi ekonomi seperti resesi, inflasi, perubahan suku bunga, atau volatilitas nilai tukar dapat memengaruhi daya beli konsumen dan biaya operasional perusahaan.
* Tingkat persaingan dalam industri, munculnya pesaing baru, atau strategi pemasaran dari perusahaan lain dapat mengancam pangsa pasar dan keuntungan perusahaan.
* Inovasi teknologi yang cepat dapat membuat produk atau layanan perusahaan menjadi lambat, sementara biaya adopsi teknologi baru dapat menjadi beban.
* Cuaca ekstrem, bencana alam, atau perubahan iklim dapat merusak infrastruktur dan meningkatkan biaya operasional.
Pentingnya Mengelola Keduanya:
Perusahaan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko dari kedua faktor ini secara efektif akan lebih siap menghadapi tantangan dan menjaga stabilitas operasional. Manajemen risiko yang baik akan melibatkan strategi untuk memitigasi risiko internal, sekaligus menyiapkan perusahaan untuk menghadapi perubahan eksternal yang tidak terduga.
 
Daftar Pustaka
1Vikaliana R. Faktor-Faktor Risiko Risiko Dalam Perusahaan Jasa Pengiriman. J Logistik Indones. 2018;1(1):68-76. doi:10.31334/jli.v1i1.128

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun