Teman! Ternyata gambar di atas ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat diambil airnya untuk dijadikan garam sekilas Bledug Kuwu terlihat sama seperti lumpur Lapindo di Sidoarjo tinggi letupan lumpur yang mencapai 10m. Di musim penghujan menjadikan Bledug Kuwu sebagai sebuah fenomena yang menarik uniknya letupan lumpur Bledug Kuwu tidaklah panas namun cenderung dingin. Bebarengan dengan letupan lumpur Bledug Kuwu, nah petani garamnya bilang ini memang ada sentra pembuatan garam dan lucunya itu padahal di daerah Bledug Kuwu ini jauh sekali dengan laut tetapi dibuat sumur itu nanti mengalir ke kolam di bawah lalu kita ambil air hingga tinggal ditaruh-taruh gitu aja nih dituang dalam bambu. Tapi menariknya tuh di rumah sumur masyarakat setempat airnya tawar dan fakta menariknya kebanyakan di daerah Grobogan di apit dua pegunungan kapur.
Dengan mengandalkan kebaikan alam dalam memproduksi sebuah garam petani garam ini menyiapkan bilah-bilah bambu disiapkan sebagai wadah untuk pencetak garam. Setiap hari bilah-bilah bambu dijemur dan ditambah air baru kemudian setiap tujuh hari sekali bilah bambu akan dicek dan dipanen ketika buliran garam sudah mulai terlihat. Ya, kalau misalnya melihat mungkin ada beberapa masih bercampur dengan air garamnya tapi butiran-butiran sudah mulai terlihat. Kalian tahu nggak? kalau garam yang diproduksi ini pada saat musim kemarau pasokannya melimpah loh guys jadi otomatis dijual murah oleh Petani Garam sedangkan di musim penghujan garam dijual dengan nilai tinggi karena sedikitnya pasokan.
Teman ! mari kita bicara soal aspek konservasi sumber daya alam di Bledug Kuwu, dulu aku bersama temen-temenku berbondong-bondong dari Komunitas Pramuka Peduli area Kecamatan Wirosari mengunjungi Wisata Bledug Kuwu bersama TMMD Tanam Cemara Laut "wah wah asyik banget loh" seruku. Aku sih berharap dengan ikut kegiatan itu dapat menyelamatkan Bledug Kuwu ini. Eh eh guys dilihat fungsi tanaman cemara laut ini diharapkan bisa menyerap air dari akar menuju ke batang yang dialirkan dari permukaan tanah loh. Karena bayanganku pada saat itu ya sebagai pecinta alam berfungsi menahan arus air, kalo saja tanamannya rimbun dan rapat maka dapat menahan air gitu.
Jadi ada penahan air ketika musim penghujan datang yang dimana air dan tanahnya stabil dan juga dapat mengurangi dampak adanya erosi tanah hehe, kayak pepatah bilang "Lebih baik mencegah daripada mengobati" ini sangat sangat relate. Aku juga baru tahu kalau warga mengkonservasi air hujan atau pemanenan air hujan dan ditampung di talang yang terbuat dari alumunium guys, agar air yang didapat kata warga "kualitase apik" yang artinya kualitasnya bagus. Aduh, sayangnya di kawasan tersebut tanahnya tidak bisa dilakukan pengeboran loh karena dikhawatirkan adanya air yang mengandung garam cukup tinggi tersebut.