Mohon tunggu...
Imelda Afitasari
Imelda Afitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Faktor Penyebab Stres pada Mahasiswa dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental

14 Desember 2023   19:50 Diperbarui: 14 Desember 2023   19:56 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Analisis Faktor Penyebab Stres pada Mahasiswa dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental 

Oleh : Imelda Afitasari - Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta 

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang sesuai prosedur pendidikan itu sendiri. Tahapan tertinggi dalam pendidikan yaitu menjadi seorang mahasiswa. 

Stres adalah kondisi seseorang individu yang mengalami ketidakseimbangan karena ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan dengan kenyataan dan mempengaruhi perilaku individu tersebut. Stres adalah perasaan yang umumnya dapat kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa kewalahan, atau kesulitan menghadapi suatu situasi. Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental. Seseorang yang stres biasanya akan tampak gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan pada kasus tertentu memicu depresi.

Kesehatan mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki ketenangan jiwa dalam menjalani hidupnya berarti memiliki kondisi mental yang baik.

Menjadi mahasiswa merupakan suatu hal yang membanggakan dan sepantasnya bersyukur karena tidak semua orang bisa menjadi mahasiswa. Namun, di sisi lain mahasiswa kerap mengalami stres yang berlebih. Hal ini bisa dipicu dari berbagai hal diantaranya beban tugas kuliah yang terlalu banyak, praktikum apabila jurusan saintek, permasalahan dengan keluarga, teman, atau pacar, mahasiswa merantau yang kesehatannya tidak dijaga yang menimbulkan kelelahan dan stres, tidak ada teman untuk berkeluh kesah, keadaan ekonomi, dan lain sebagainya. 

A. Faktor Penyebab Stres pada Mahasiswa 

Mahasiswa umumnya memiliki tingkat stres sedang yang disebabkan karena beban tugas yang berlebih, proyek kelompok, harapan dan tekanan orang tua, pola perubahan belajar dan lain sebagainya. Dalam konteks mahasiswa, terdapat empat sumber stres pada mahasiswa yaitu interpersonal, intrapersonal, akademik, dan lingkungan. Interpersonal adalah stressor yang dihasilkan dari hubungan dengan orang lain, misalnya konflik dengan teman, orang tua, atau pacar. Intrapersonal adalah stressor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, misalnya kesulitan keuangan, perubahan kebiasaan makan atau tidur, dan kesehatan menurun. Akademik adalah stressor yang berhubungan dengan aktivitas perkuliahan dan masalah yang mengikutinya, misalnya nilai ujian yang jelek, tugas yang banyak, dan materi pelajaran yang sulit. Lingkungan adalah stressor yang berasal dari lingkungan sekitar, selain akademik, misalnya kurangnya waktu liburan, macet, dan lingkungan tempat tinggal yang tidak nyaman (Ross et al., 2008). 

B. Dampak dari Stres dan pengaruh kesehatan mental

Pada penelitian ini, peneliti fokus pada sumber stres yang berasal dari daily hassles pada mahasiswa. Berdasarkan respon yang dihasilkan, stres terbagi menjadi dua yaitu eustress dan distress. Eustress adalah respon positif terhadap stres sedangkan distress adalah respon negatif terhadap stres. Berdasarkan hukum Yerkes - Dodson, dalam jumlah tertentu stres menghasilkan kekuatan positif yang mampu meningkatkan produktivitas individu dan membantu individu untuk berkembang, setelah mencapai titik optimal, stres bersifat destruktif dan menimbulkan efek negatif bagi individu ( Hanoch & Vitouch, 2004 ).

Dampak negatif yang dihasilkan dari distress. Winkleman (1994) menyebutkan bahwa distress secara fisik akan mengakibatkan kurangnya energi dari tubuh secara persisten, kurangnya nafsu makan, sakit kepala dan lambung. Penelitian lain menyebutkan bahwa tingginya tingkat distress, khususnya pada mahasiswa, berpengaruh terhadap kecemasan dan depresi, keinginan untuk bunuh diri, pola hidup yang buruk, gangguan pola tidur, sakit kepala, dan perasaan tidak berdaya (Shapiro et al., 2008).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun