Semantik, sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari makna, memainkan peran krusial dalam memahami dan menganalisis bahasa. Berbagai kajian tentang semantik telah dilakukan untuk menguraikan bagaimana makna dihasilkan dan dipahami dalam bahasa. Dalam esai ini, akan dibahas beberapa konsep dan teori semantik berdasarkan referensi yang ada, termasuk definisi, jenis-jenis makna, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan makna.
Definisi dan Konsep Dasar Semantik
Menurut Alamsyah (2023), semantik adalah studi tentang makna dalam bahasa, baik makna kata maupun makna kalimat. Alamsyah menguraikan semantik sebagai cabang ilmu bahasa yang berfokus pada bagaimana makna dibangun dan dipahami dalam komunikasi. Konsep ini ditekankan dalam berbagai buku dan artikel yang membahas semantik, termasuk karya Amilia dan Anggraeni (2019) yang menjelaskan semantik sebagai konsep dan contoh analisis. Mereka menggambarkan semantik sebagai alat untuk memahami bagaimana kata dan kalimat membentuk makna dalam konteks tertentu.
Jenis-jenis Makna
Dalam kajian semantik, makna dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Arifianti dan Wakhidah (2020) membedakan antara makna referensial dan makna nonreferensial. Makna referensial mengacu pada hubungan antara kata dengan objek atau konsep di dunia nyata, sementara makna nonreferensial lebih terkait dengan konteks penggunaan dan interpretasi yang bersifat subjektif. Kurniawan et al. (2023) juga mengidentifikasi pembagian jenis makna yang meliputi makna denotatif, konotatif, dan kiasan, yang masing-masing memiliki peran berbeda dalam membentuk pemahaman komunikasi.
Perubahan Makna dan Faktor Penyebabnya
Perubahan makna adalah fenomena yang sering terjadi dalam bahasa. Kustriyono dan Kurniawati (2016) menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan makna dalam media cetak, seperti perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Mereka menunjukkan bahwa makna kata dapat berubah seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan komunikasi. Susiati (2020) juga menguraikan teori semantik terkait dengan relasi makna, serta konsep marked dan unmarked yang dapat mempengaruhi bagaimana makna diterima dan dipahami.
Teori dan Pendekatan Semantik
Berbagai teori dan pendekatan dalam semantik menawarkan cara-cara berbeda untuk menganalisis makna. Ginting (2019) membahas beberapa teori dan pendekatan semantik, termasuk teori referensial, teori hubungan semantik, dan teori konteks. Mereka menekankan bahwa pemahaman makna tidak hanya bergantung pada kata-kata itu sendiri tetapi juga pada konteks di mana kata-kata digunakan. Saifullah (2019) menambahkan bahwa dinamika pergulatan makna juga penting untuk dipahami, karena makna dapat berubah berdasarkan interaksi dan pergeseran sosial.
Makna dalam Konteks Media dan Kiasan
Penelitian tentang makna kiasan dalam media juga menunjukkan pentingnya konteks dalam memahami makna. Putri dan Safitri (2023) mengkaji makna kiasan dalam judul program televisi, yang menunjukkan bagaimana bahasa kiasan digunakan untuk menarik perhatian dan menyampaikan pesan secara kreatif. Penelitian ini menggarisbawahi bahwa makna kiasan seringkali bergantung pada pengetahuan budaya dan konteks media.
Kesimpulan
Semantik sebagai studi tentang makna dalam bahasa menawarkan wawasan yang mendalam tentang bagaimana makna dibentuk dan dipahami. Dengan mempelajari berbagai konsep dan teori semantik, termasuk pembagian jenis makna, perubahan makna, dan peran konteks, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dinamika bahasa. Referensi yang dibahas dalam esai ini memberikan landasan yang kuat untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai bagaimana makna berfungsi dalam komunikasi sehari-hari dan dalam media.
Referensi :
Alamsyah, M. N. (2023). Semantik Bahasa Indonesia. Penerbit Adab.
Amilia, F., & Anggraeni, A. W. (2019). Semantik: Konsep dan Contoh Analisis. Pustaka Abadi.
Arifianti, I., & Wakhidah, K. (2020). Semantik: Makna Referensial dan Makna Nonreferensial. CV. Pilar Nusantara.
Butar-Butar, C. (2021). Semantik. Umsu Press.
Chaer, A. (1993). Gramatika Bahasa Indonesia. Rineka Cipta.
Chaer, A., & Muliastuti, L. (2014). Makna dan Semantik. Semantik Bahasa Indonesia, 1-39.
Ginting, H., & Ginting, A. (2019). Beberapa Teori Dan Pendekatan Semantik. Pendidikan Bahasa Indonesia Dan Sastra (Pendistra), 2, 71-78.
Kurniawan, A. Dkk. (2023). Semantik. PT. Global Eksekutif Teknologi, 9-11.
Kustriyono, E., & Kurniawati, V. P. (2016). Perubahan Makna dan Faktor Penyebab Perubahan Makna dalam Media Cetak. Jurnal Bahastra, Universitas Pekalongan, 35(2), 13-25.
Prayitno, A. D., Setyaningrum, A., Pamungkas, F. W., & Susanto, H. (2020). Pembagian Jenis Makna. Academia edu.
Putri, S. P., & Safitri, L. (2023). Makna Kiasan dalam Judul FTV Suara Hati Istri pada Kanal TV Indosiar. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 16(2), 269--280.
Saifullah, A. R. (2019). Semantik dan Dinamika Pergulatan Makna. BUMI AKSARA.
Sari, B. P. (2015). Dampak Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja terhadap Bahasa Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB (Vol. 10, No. 24, pp. 171-176).
Susiati, S. (2020). Semantik: Teori Semantik, Relasi Makna, Marked, dan Unmarked.
Tadzkirah, Pembelajaran Bahasa Indonesia. (2019). CV. Pilar Nusantara.
Tukan, P. (2016). Mahir Berbahasa Indonesia 3. Yudhistira Ghalia Indonesia, 21.
Utami, S. R. (2017). Pembelajaran Aspek Tata Bahasa dalam Pelajaran Bahasa Indonesia. Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2), 189-203.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H