Kedua, pisahkan Emergency Fund dari tabungan atau investasi lainnya. Dana darurat sebaiknya mudah diakses saat dibutuhkan, jadi pastikan dana tersebut tersedia dalam bentuk yang likuid seperti tabungan yang dapat ditarik kapan saja.
Terakhir, pada tahap ini masih banyak orang yang melakukan kesalahan, yaitu menggunakan Emergency Fund untuk keperluan yang bukan darurat. Sebaiknya gunakan dana ini hanya saat menghadapi situasi yang memerlukan bantuan finansial segera.
Dalam mengelola keuangan sebagai mahasiswa, memiliki Emergency Fund yang mencukupi memberikan ketenangan dan kesiapan dalam menghadapi krisis keuangan yang tak terduga. Penting untuk memahami betapa vitalnya memiliki dana darurat, terutama saat masih dalam masa pendidikan. Kebiasaan baik dalam mengelola keuangan sejak dini akan membawa manfaat jangka Panjang dan membantu pola piker bijak dalam mengatut keuangan pribadi.
Dengan demikian, Emergency Fund atau Dana Darurat tidak hanya memberikan perlindungan finansial, tetapi juha memastikan kelancaran dalam pendidikan, membangun kemandirian finansial, dan membentuk kebiasaan positif dalam pengelolaan keuangan. Dengan menyiapkan dan mengelola Emergency Fund dengan baik, mahasiswa dapat menjalani masa perkuliahan dengan lebih tenang, fokus dan tanggung jawab dalam mengelola keuangan pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H