Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan secara terus menerus guna menentukan kualitas suatu hal, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebuah keputusan. Evaluasi program adalah proses mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi untuk membantu pengambil keputusan  memilih bermacam macam alternatif keputusan. Pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistemati, komprehensif  meliputi pengukuran, penilaian, dan analisis menafsirkan informasi/data untuk menentukan tingkat warga belajar mencapai tujuan pembelajaran yang dicapai, dengan tujuan menentukan tingkat keberhasilan suatu program pelatihan.
Pelatihan adalah suatu kegiatan atau latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas, keahlian, keterampilan dan kapasitas diri. Pelatihan juga dapat diartikan sebagai suatu proses terencana yang bertujuan untuk mengubah sikap atau perilaku, pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman belajar
Kemasan merupakan implementasi hasil akhir dari proses mengemas (Klimchuk & Krasovec, 2013). Fungsi dasar dari kemasan adalah untuk melindungi produk dari kerusakan sehingga memudahkan dalam proses penyimpanan dan pemindahan produk. Kemasan juga mempunyai fungsi dan peranan sebagai wadah perantara produk selama proses pendistri-busian, pelindung kemasan yang dapat melindungi dari berbagai faktor kerusakan, memudahkan pengiriman dan pendistribusian, memudahkan penyimpanan, memudahkan perhitungan produk serta sebagai sarana informasi dan promosi (Indraswati, 2017).
Pelatihan ini memiliki beberapa tahapan diantaranya :
* Tahap PelaksanaanÂ
Kegiatan ini diikuti oleh 38 UMKM yang ada di Kabupaten Bangka Barat, dengan rata-rata produk yang dibuat berfokus pada kategori bidang makanan. Pemilihan UMKM berdasarkan tahap seleksi peserta yang diadakan sebelumnya. Peserta UMKM saat ini hanya menggunakan kemasan yang sederhana, seperti plastik bening dan plastik mika untuk membungkus produknya. Hal ini terkait dengan dana modal UMKM yang sedikit sehingga
hanya dapat menggunakan plastik sederhana. Penggunaan kemasan plastik membuat produk tidak dapat bersaing menjadi produk level provinsi maupun nasional.
Tahapan pelaksanaan kegiatan
- pra pelatihan
- edukasi
- praktik
- pendampinganÂ
- evaluasi
* Pelaksanaan Edukasi
Tahapan edukasi dimaksudkan agar dampingan dapat memahami dan mengerti pentingnya teori dasar mengenai desain dan kemasan produk. Pada bagian ini materi yang diberikan mengenai sejarah kemasan, fungsi kemasan, jenis kemasan, QR-Code, dan referensi berbagai kemasan yang memiliki desain yang unik. Selain itu diberikan juga referensi distributor-distributor kemasan, referensi situs yang menyediakan berbagai template kemasan, dan juga referensi pembuatan QR-Code yang dapat dibuat secara free.
* Tahap Evaluasi
Pada tahapan ini, hasil desain mandiri ditampilkan kepada seluruh peserta agar seluruh dampingan dapat melihat dan memberikan saran dan masukan. Setelah seluruh dampingan menampilkan hasil desain kemasan masing-masing, maka pendamping memberikan saran dan masukan kepada dampingan. Saran dan masukan diberikan secara langsung kepada masing-masing dampingan agar dapat diketahui adanya kelemahan, kekurangan, keunggulan, maupun keunikan dari setiap desain kemasan masing-masing dampingan. Untuk mengetahui keberhasilan pelatihan pada kegiatan pengabdian ini, digunakan model Evaluasi Empat Level (Kirkpatrick) yang terdiri dari
empat level, yaitu
1. Reaction, (reaksi)
Indikator dan pernyataan
*. Konten dan materi pelatihan
 Konten dan materi pelatihan yang diberikan berbobot
*. Lingkungan pelatihan
Lingkungan pelatihan nyaman dan fasilitas lengkap
*. Penyampaian Instruktur
Instruktur menyampaikan materi dengan menarik dan menggunakan metode pendekatan yang tepat
*. Ekspektasi pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan sesuai ekspektasi
- untuk tahapan reaksi berhasil dengan baik,Â
2 Learning, (belajar)
Untuk dasar belajar peserta dampingan mampu memahami materi dengan baik
3. Behavior, (perilaku)
Berperilaku baik, mampu bersosialisasi dengan peserta lainnya
4. Results. (Dampak/hasil)
Mampu melakukan aksi praktik desain kemasan secara mandiri yang menghasilakn desain yang baik pula, diketaui melalu model evaluasi kirkpatrick ini pengetahuan meningkat, mendapat pengetahuan dan pengalaman, menambah skill, dan adanya ketertarikan mempelajari lebih mendalam.
Model ini memiliki keunggulan berupa lebih komprehensif, lebih mudah diterapkan, dan memiliki objek evaluasi yang terdiri dari proses, output, maupun outcomes.
Kesimpulan : Pendekatan participatory learning and action yang diterapkan berhasil dengan baik Peserta dampingan mampu menerima da memahami materi dengan baik, bersosialisasi dengan baik, dan juga melakukan aksi berupa praktik desain kemasan secara mandiri yang
menghasilkan desain yang baik pula. Dari survey
yang diadakan dengan metode kirkpatrick, diketahui bahwa pengetahuan dampingan meningkat setelah kegiatan, mendapat pengetahuan khusus,skill yang meningkat, dan adanya ketertarikan untuk mempelajari lebih mendalam. Selain itu juga dampingan sadar perilaku kerja harus diubah dan melakukan sharing ilmu yang didapatkan kepada orang lain. Dampingan juga mendapat banyak manfaat mengikuti kegiatan, kualitas produk yang meningkat, nilai jual produk yang meningkat, dan yang terpenting bahwa dampingan mampu untuk menciptakan desain kemasan secara mandiri.
Opini ini penulis buat sebagai bentuk tugas pengganti UTS MK evaluasi program PLS prodi, Â pendidikan masyarakat, FKIP, Unsri.
Dosen pengampu : Dra. Evy Ratna Kartika Waty, M.Ph.D dan Mega Nurrizalia, S.Pd.,M.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H