MEMANFAATKAN LIMBAH DALAM PEMBUATAN SANDALÂ
Oleh: Imelda Anastasya Pasaribu
Pada kegiatan Modul Nusantara kami kali ini kami diajak dosen modul nusantara kami untuk mengunjungi salah satu tempat pembuatan sandal dengan memanfaatkan limbah yang bertempat di desa Wringianom, Kecamatan Poncokusumo.Â
Pada kesempatan ini, kami dijelaskan proses pembuatan sandal dan bahan-bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sandal di desa ini murni menggunakan limbah masyarakat dan proses pembuatan sandal ini juga masih menggunakan metode tradisional/konvesional yang artinya tanpa menggunakan bantuan mesin tertentu. Sering kali masyarakat membuang limbah dengan sembarangan, sementara limbah dapat digunakan untuk menghasilkan sebuah karya.
Limbah yang dimanfaatkan untuk membuat sandal di desa ini adalah limbah dari matras, limbah batang eceng gondok dan limbah kain batik/kain perca. Sandal yang diproduksi di desa ini adalah sandal rumahan. Proses awal pembuatan sandal ini adalah membuat pola sandal dengan menggunakan limbah matras.Â
Pola sandal dibentuk sesuai dengan ukuran kaki penggunanya. Setelah pola sandal terbentuk dari matras, matras diberi lem yang kemudian limbah kain batik/kain perca ditempel di atas matras menutupi permukaan matras.Â
Sambil menunggu lem kering, proses selanjutnya adalah menganyam batang ecek gondok yang sudah dikeringkan terlebih dahulu. Anyaman batang eceng gondok kering ini akan digunakan sebagai tali sandal.Â
Tahapan akhir adalah memasangkan anyaman batang eceng gondok ke lubang yang ada di pola sandal. Pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan modul nusantara hari ini adalah mari berpikir kreatif untuk memanfaatkan yang ada di sekitar lingkungan hidup kita untuk menciptakan sebuah karya baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H