Mohon tunggu...
Imelda AnastasyaPasaribu
Imelda AnastasyaPasaribu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa di Universitas HKBP Nommensen Medan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi dalam Meningkatkan Wisata Sejarah Khususnya Candi di Malang Raya

16 September 2022   19:24 Diperbarui: 16 September 2022   19:42 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan 2 -- Modul Nusantara

Malang Raya adalah sebuah wilayah metropolitan yang berada di Jawa Timur dan mencakup Kota Malang, Kota Batu serta Kabupaten Malang. Pada pertemuan ke-2 kegiatan Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka inbound Universitas Negeri Malang kami diajak Dosen Pembimbing dan Mentor Modul Nusantara untuk mengunjungi salah satu candi yang ada di Malang Raya yaitu Candi Jago yang terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi Jago berasal dari kata "Jajaghu" yang memiliki arti "keagungan". 

Candi ini didirikan pada masa Kerajaan Singhasari sebagai penghormatan kepada Raja ketiga Singhasari, yaitu Wisnuwardhana. Candi ini dibangun dibangun pada tahun 1268 M menghadap ke arah Barat. Candi ini dibangun pada masa kejayaan kertanegara. 

Candi ini dahulu memiliki tinggi 15 meter namun dikarenakan umur candi, sekarang candi hanya memiliki tinggi 10,5 meter. 1 keunikan yang luar biasa dari candi ini adalah setiap dinding candi terdapat relief dan relief tersebut terbagi menjadi 2 yaitu relief yang bersifat agama Buddha dan relief yang bersifat agama Hindu. 

  • Bagian bawah candi merupakan relief yang bersifat agama Buddha yang terdiri dari 3 macam cerita, yaitu:
  • Cerita Kamandaka atau cerita tantri
  • Cerita Angling Darma
  • Cerita Kundarakarma
  • Bagian tengah sampai atas candi merupakan relief yang bersifat agama Hindu yang terdiri dari cerita Parthayana, cerita Arjunawiwaha dan bagian paling atas adalah cerita Khresnayana.

Saat ini candi Jago digunakan sebagai tempat wisata sejarah dan sesekali digunakan oleh umat yang beragama Buddha dan Hindu untuk beribadah. Sayangnya, pengunjung wisata yang datang ketempat ini tidak begitu banyak. 

Tentunya ini menjadi hal yang harus diperhatikan mahasiswa, masyarakat ataupun pemerintah daerah ataupun pengelola Candi Jago. Untuk menaikkan jumlah pengunjung dibutuhkan inovasi baru agar wisata sejarah di Malang Raya ini khususnya candi Jago tidak punah. Adapun saran inovasi yang dapat saya berikan sebagai mahasiswa yang berkunjung ke Candi Jago, yaitu:

  • Melakukan promosi di media online ataupun media cetak. Promosi di Media Online dapat dilakukan dengan meminta kepada kaum muda ataupun mahasiswa yang ada di sekitar Malang Raya untuk ikut berpartisipasi melakukan promosi di platform media sosial mereka masing-masing.
  • Memperkenalkan candi Jago ke sekolah-sekolah. Hal ini juga tentunya mengajarkan kepada generasi muda untuk menjaga dan merawat wisata sejarah.
  • Menambah atau memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di sekitaran candi. Seperti pagar yang ada disekitar candi mungkin bisa di perbaiki ataupun diberi cat.

Semoga informasi yang saya sampaikan bermanfaat. Sekian dan Terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun