Sebuah channel youtube yaitu Nas Daily akhir-akhir ini mengungkap tentang apa itu chinese maintrap atau jebakan utang china. Di sebuah video pada channel youtubenya, Nas Daily mengatakan bahwa dirinya sudah berkunjung ke beberapa negara, yang memilki utang besar ke china, dan tidak mampu untuk membayar utang tersebut. Negara itu akhirnya terpaksa menggadaikan aset negara kepada china. Hal itu diketahui oleh Nas setelah ia 3 tahun keliling dunia, di video itu Nas memberikan contoh negara : Sri lanka, Papua Nugini, Maladewa, Pakistan, dan juga Malaysia.Â
Selain di negara-negara tersebut, sebenarnya China juga mencengkramkan kukunya di Eropa, sebuah negara nan maju dan berkembang, dari segala macam aspek yang ada. Di Eropa China mendanai pembangunan sebuah jalan tol, sepanjang 165 km, di Montenegro, yang menghubungkan negara tetangganya yaitu Serbia. Menguntip dari Reuters, proyek ini sudah menjalani sebuah studi kelayakan pada tahun 2006 dan 2012. Hasilnya, tidak layak pakai secara ekonomi. Louis Berger, seorang firma dari Prancis yang ditunjuk melaksanakan studi kelayakan, menyebutkan bahwasannya pemerintah Montenegro harus menyediakan subsidi EUR-35-77 juta per tahunnya, agar investor bersedia masuk. Sebab, jalur tol yang dibangun ini agak 'kurus; sehingga harus mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hal tersebut adalah salah satu faktor, yang menyebabkan Eropa kebingungan untuk mencari uang untuk membayar utang ke China, selang beberapa bulan China menggunakan utang Eropa sebagai sarana diplomasi, dan kemudian malah memunculkan sebuah jebakan bagi Eropa. Di dalam sistem utang ini China membuat sebuah peraturan tersendiri, dimana jika suatu negara tidak dapat mengembalikan utang tersebut maka China akan membeli  salah satu infrastruktur yang telah dibuatnya, dan China akan memberinya uang, kemudian uang itu digunakan untuk membayar utang ke China.
Tidak hanya Eropa ataupun negara-negara yang disebutkan oleh Nas pada video youtubenya, Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai utang ke China. Indonesia diketahui mempunyai hutang sebesar Rp.478,1 triliun hingga juli 2021, dan dengan utang ke China sebanyak 46 %. Utang tersebut tidak hanya digunakan untuk foya-foya oleh bangsa Indonesia, melainkan digunakan untuk membangun beberapa infrastruktur yang kedepannya diharapkan dapat membantu menaikan perekonomian Indonesia, salah satu infrastrukturnya adalah kereta MRT. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir. Sebab, pemerintah sudah memperhitungkan dengan matang untuk bekerja sama dengan China.Â
 Dari perkataan yang dikatakan oleh, menteri koordinator bidang kemaritiman itu kadang ada benarnya, mengingat utang Indonesia terbesar bukanlah dari China melainkan dari Amerika Serikat, jadi kita sebagai masyarakat tidak perlu khawatir dengan masalah itu.
Menurut pendapat saya, sistem utang yang dilakukan oleh negara China ini ada dampak positif dan ada dampak negatifnya. Dari dampak positif kita dapat mengetahui, dampaknya yaitu: china mau membantu negara tetangga di kala negara itu kesusahan, membuat negaranya maju dengan sebuah strategi yang begitu luar biasa dan tentunya dengan sistem utang ini China dapat mempunyai banyak aset ataupun uang, tanpa harus bekerja yang begitu keras. Sedangkan dampak negatifnya adalah : dengan adanya sistem utang ini dapat menyulitkan beberapa negara, mengingat di sebuah percobaan pembangunan infrastruktur itu tidak selamanya harus berhasil ada kalanya gagal, membuat suatu negara kehilangan tanahnya, dapat menyebabkan suatu negara jatuh miskin, dan suatu saat mungkin negara tersebut dapat dijajah secara sembunyi-sembunyi menggunakan teknik ini.
Kita sebagai Warga Negara Indonesia, semestinya bisa membuat negara kita dapat terbebas dari utang, baik itu utang dengan negara China ataupun negara-negara lainnya, salah satu contoh hal yang dapat kita lakukan, adalah: dengan selalu memakai produk dalam negeri dan mengurangi menggunakan produk dari luar negeri, supaya kita dapat menambah devisa negara kita.
Melakukan Hal Sekecil Apapun, Jauh Lebih Baik Dari Pada Sekadar Berkeinginan :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H