Mohon tunggu...
Nurima
Nurima Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa dengan hobi membaca buku

Perkenal kan nama sy Nurima sy berasal dr bima kec.soromandi dengan profesi masih mahasiswa s1 dengan hobi membaca buku/novel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori empati dari Martin hoffman

20 Januari 2025   18:42 Diperbarui: 20 Januari 2025   18:42 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua dan guru dapat mendukung pengembangan empati pada anak dengan mencontohkan perilaku empati dan mengajari mereka pentingnya memahami perasaan orang lain. Contohnya, Guru mengajarkan pentingnya berbagi dan menolong teman yang kesusahan.

2. Psikologi sosial

Teori Hoffman membantu menjelaskan bagaimana empati dapat digunakan untuk mengurangi konflik, meningkatkan solidaritas dan mendorong perilaku altruistik dalam masyarakat. Contohnya, Kampanye sosial yang membahas penderitaan kelompok tertentu sering kali dirancang untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap kelompok tersebut.

3. Psikoterapi

Dalam terapi, empati memainkan peran penting dalam membangun hubungan antara terapis dan klien, membantu klien merasa didukung dan dipahami.

Kesimpulan

Teori empati Martin Hoffman menawarkan pemahaman mendalam tentang bagaimana empati berkembang dan berperan dalam kehidupan manusia. Empati bukan sekadar respons emosional, tetapi juga melibatkan proses kognitif dan moral yang kompleks. Dengan memahami teori ini, kita dapat lebih efektif mendukung pengembangan empati pada anak-anak, menciptakan hubungan sosial yang lebih baik, dan membangun masyarakat yang lebih memperhatikan dan responsif terhadap kebutuhan orang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun