Mohon tunggu...
Siti Masriyah Ambara
Siti Masriyah Ambara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemimpi dengan banyak keterbatasan

Perempuan pekerja lepas yang mencintai Indonesia dengan segala dinamikanya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hemat Pangkal Kaya, Pelit Pangkal Menjengkelkan

5 April 2020   11:58 Diperbarui: 5 April 2020   12:25 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
motivasihidup8.blogspot.com

Sementara orang hemat, dia sadar daripada menghabiskan waktu melakukan sesuatu yang bukan keahliannya dan hasilnya pun belum tentu baik, dia memilih membayar jasa orang. Waktu tidak habis percuma, hasil pun jelas baik.

3. Hemat itu soal prioritas, pelit itu cuma soal minimalis

Teman sekampus saya pernah masuk rumah sakit karena selalu makan mi instan, padahal dia berkecukupan. Sementara teman lain yang biasa saja, menghemat uang kiriman dengan prinsip makan sehat 1 hari, makan seadanya 2 hari. 

Orang hemat tahu prioritasnya adalah sehat karena itu sebisa mungkin dia mengalokasikan jatah bulanan untuk makanan sehat, bukan makanan murah.

Setidaknya itu 4 hal yang saya jadikan panduan untuk membedakan apakah orang di sekitar saya hemat atau pelit. Karena begitu ada tanda-tanda pelit, saya akan menjauh, karena orang ini pasti hanya akan memanfaatkan saya. Pelit itu sama dengan egois. Pelit itu sama dengan menyebalkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun