Alih-alih memuaskan dahaga publik terhadap identitas para pasien Covid-19, media bisa memilih pemberitaan yang menenangkan misalnya menginformasikan kesembuhan pasien. Atau meliput beragam aksi masyarakat mendukung perang melawan Covid-19. Media perlu menjadi corong yang bisa menjelaskan konsep rumit yang dipaparkan pemerintah dengan bahasa yang sederhana.
Sudah saatnya, dalam pandemi ini, media bersikap bijaksana dengan tidak semata menempatkan keuntungan di atas pendidikan publik. Saat ini masyarakat butuh informasi yang menenangkan, membangkitkan optimisme bahwa kita bisa menang melawan virus ini bersama-sama, tidak dengan saling mencari kambing hitam.
PERAN MASYARAKAT
Tentu media tidak bisa bekerja sendiri, sebagai anggota masyarakat tentu kita pun memiliki peranan melawan stigma. Hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah menyaring informasi yang beredar.
Pastikan informasi yang kita dapat itu berasal dari sumber yang memang jadi rujukan terkait Covid-19 misalnya WHO, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informasi atau media kredibel lainnya.
Mari manfaatkan sosial media kita untuk berbagi informasi yang mencerdaskan, saling mendukung, saling menguatkan terutama memberi semangat pada para pasien Covid-19 agar mereka pulih dengan cepat.
Ucapkan apresiasi dan mendukung kerja para tenaga medis yang harus jauh dari keluarga dan risiko besar tertular virus di rumah sakit. Karena perang melawan Covid-19 hanya bisa kita menangkan jika kita semua bergandengan tangan.
Taati anjuran pemerintah, tenaga kesehatan, dan menenangkan diri dengan menghindari informasi negatif. Itu setidaknya peran yang bisa kita lakukan untuk memastikan negara kita terbebas dari virus ini secepatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H