Mohon tunggu...
Imron Maulana
Imron Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Aktif sebagai pegiat literasi KOMPAK

Mahasiswa aktif di IAIN Madura

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setetes Cinta

11 Juli 2017   09:06 Diperbarui: 11 Juli 2017   09:19 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setetes Cinta

Biarlah rindu menjadi airmata

Biarlah airmata menjadi bukti sejarah

Karena bunga tidak akan mekar tanpa kematian

Karena cinta tidak akan tumbuh tanpa perpisahan

Tetesan cintaMU yang telah mengajarkan

Telinga ini untuk mendengar lantunan suaraMU nan merdu

Mata untuk melihat keindahan karyaMU

Dan mulut untuk melafalkan indahnya namaMU

Jangan pernah merasa bosan

Meneteskan cintaMU kedalam jiwa-jiwa yang layu

Karena hidup tak kan pernah terasa tanpa tetesannya

Karena hidup tak kan pernah berarti tanpa setetes cintaMU

IMRON MAULANA

Pamekasan, 14 Maret 2014



 

Perpisahan

Maafkan aku, kasih

Aku tidak bisa bersama lagi

Saat kita bersama, Aku tidak merasakan arti cinta sejati

Tiada rasa rindu ketika jarak kita berjauhan

Tiada rasa iba saat kegundahan melanda

Dengan perpisahan mungkin keasinganku dalam cinta

Membuat aku berada ditengah-tengah kerinduan

Berada dibawah hujan kehidupan untuk bangkit

Berada dalam lembah iba yang sangat dalam saat gundah

Kasih, bukan maksudku mempermainkan perasaan

Bukan berarti aku pemberi harapan palsu

Dan aku tidak bermaksud ingin merusak dunia cinta sejati

Karena aku adalah murid cinta sejati

Yang akan selalu belajar dan mencari arti cinta sejati dalam hidup

Mungkin dalam pikirmu ini bukan solusi

Untuk belajar menemukan arti cinta sejati

Tapi, bagiku inilah cara mendapatkan cinta sejati

Dan inilah awal aku akan merasakan indahnya cinta sejati

Sekali lagi maafkan aku kasih

Aku tidak bisa bersama lagi

IMRON MAULANA

 Pamekasan, 10 April 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun