Berbagai Tingkatan dalam Ilmu MistikΒ
Dalam ilmu mistik jawa, terdapat suatu tingkatan yang disebut catur sembah. Sama halnya dengan tingkatan mistik islam, ilmu mistik jawa juga terdapat empat tingkatan. Tingkatan ini mulai dari sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa, hingga sembah rasa.
Sembah raga
Tahapan sembah raga merupakan tingkatan paling pertama. Sembah raga ini merupakan perbuatan seseorang yang baru saja menjalani ibadah. Dalam sembah ini dilakukan penyucian diri yang dapat dilihat secara fisik, misal shalat, zakat, puasa, haji, dan lainnya.
Sembah kalbu
Tahapan selanjutnya adalah sembah kalbu. Sembah kalbu ini penyucian seseorang yang tidak lagi secara fisik, namun dengan mengendalikan hawa nafsu. Dalam masyarakat jawa tahap ini lebih terkenal dengan istilah tirakat. Tirakat berarti berperang melawan diri sendiri menundukkan angan angan dan hasrat hati dengan menempuh hidup tertib, teliti, dan berhati hati. Tujuan tirakat ini agar dapat menggapai hidup yang mulia.
Sembah JiwaΒ
Sembah jiwa merupakan tahap terakhir batin manusia paling penting. Pada tahap ini bersuci dengan fisik dan hawa nafsu sudah tidak digunakan karena telah menjadi tindakan budi pekerti dalam kehidupan sehari hari. Pada tingkatan ini bersuci dengan hidup selalu awas dan sadar terhadap hal yang menghanyutkan diri. Tercapainya perjalanan batin dapat diperoleh ketika berada dalam alam sadar dan tidak sadar. Β Walaupun kita memiliki kekuatan untuk mengendalikan diri, tetapi kita tetap dalam kuasa Tuhan. Dengan tercapainya sembah jiwa, seseorang akan merasa dalam bimbingan yang maha kuasa dan tindakannya untuk kesejahteraan makhluk hidup lainya.
Sembah rasaΒ
Sembah rasa ini merupakan buah hasil dari ketiga tahapan sebelumnya. Pada tahap ini, hakikat kehidupan sudah matang. Tindakan tanpa petunjuk hanya berupa kesentosaan batin. Hal tersebut karena sudah menyatu dengan citra yang berwujud dan kesaksian terhadap tuhan bagaikan manis dalam madu. Β Bagaimanapun juga akhir dari perjalanan mistikus adalah persatuan dengan ilahi atau dalam bahasa jawa sering dikenal jumbuhing kawula gusti, manunggaling kawula lan Gusti, jejering kawula lan Gusti, warangka manjing curiga, dan istilah lainnya.
Hakikat Pengalaman Mistik
Pengalaman mistik merupakan pengalaman spiritual dan rohaniah pada seorang arifin atau sufi ketika berhubungan dengan eksistensi di luar dunia materi dan dunia nyata. Pengalaman ini dapat dalam bentuk alam malakut (kejiwaan), alam jabarut (roh), dan alam lahut (sifat ilahiah).Β
Kaum arifin atau sufi sering kali mengaku telah melampaui batasan dimensi, dunia transendental yang gaib, dan sangat berbeda dengan dunia yang dilihat manusia biasa.Β
Sayangnya, orang yang telah melampaui batasan dimensi dunia atau mengalami pengalaman mistik ini tidak mampu mengungkapkan pengalamannya ke dalam kata kata yang ada. Ketika seorang yang melewati pengalaman mistis ini mencoba menjabarkan pengalamannya dalam kata kata, secara tidak langsung ia sudah mendistorsikan pengalaman itu sendiri.Β
Jangankan secara faktual. secara imajinasi pun tidak mampu dijelaskan seperti apa eksistensi di dalam pengalaman mistik itu.Β