Mang Dudung, tidak melanjutkan pertanyaannya. Ia sudah bisa mengira apa yang dikatakan istrinya pada Tuti.
"Mak..., Bapak!" Tuti tiba-tiba berlari masuk ke rumah. Ia kelihatannya gembira sekali.
Mak Dedah segera berlari keluar. Dilihatnya Tuti membawa kantong plastik hitam.
"Ada apa, Nak?" Apa yang kamu bawa.
"Mak, ini baju-baju dari Neng Nayla. Masih bagus-bagus. Semuanya cukup di Tuti."
Mak Dedah dan Mang Dudung saling berpandangan. Ia senang anaknya tidak marah lagi, walaupun dalam hatinya ia sedih karena tidak bisa membelikan baju baru.
"Alhamdulillah, maafkan Emak, ya Nak!" Dipeluknya anak perempuan itu.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H