Waktu cepat berlalu. Keriput tak lagi malu menampakkan diri di wajah yang mulai layu. Rambut putih mulai tumbuh. Tidak perlu ada penyesalan, semua sudah garisnya.
Senja rupanya telah tiba. Mengabarkan perjalan ini tidak lama lagi akan berakhir. Satu per satu kenikmatan yang Allah titipkan diambil kembali oleh-Nya.
Tubuh yang dulu kuat, kini mulai ringkih. Penglihatan perlahan memudar. Pendengaran mulai samar. Memori perlahan mulai hilang.
Ah, bukankah hakikat hidup itu menunggu kematian? Kullu nafsin dzaiqotul maut.
Sudahkah bekal kita cukup untuk menebus tiket surganya Allah?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!