Mohon tunggu...
IMAS TC
IMAS TC Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Senja Menyapa

8 April 2022   14:46 Diperbarui: 8 April 2022   14:50 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu cepat berlalu. Keriput tak lagi malu menampakkan diri di wajah yang mulai layu. Rambut putih mulai tumbuh. Tidak perlu ada penyesalan, semua sudah garisnya.

Senja rupanya telah tiba. Mengabarkan perjalan ini tidak lama lagi akan berakhir. Satu per satu kenikmatan yang Allah titipkan diambil kembali oleh-Nya.

Tubuh yang dulu kuat, kini mulai ringkih. Penglihatan perlahan memudar. Pendengaran mulai samar. Memori perlahan mulai hilang.

Ah, bukankah hakikat hidup itu menunggu kematian? Kullu nafsin dzaiqotul maut.

Sudahkah bekal kita cukup untuk menebus tiket surganya Allah?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun