Mohon tunggu...
Imas Meilani
Imas Meilani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate student at Bandung | Math Tutor | Public Speaker | Voice Over | Content Writer | 24+ Winner and Achievement

Mahasiswi yang sedang mencari peluang untuk menggunakan keterampilan menulis, investigasi pembaharuan serta kolaborasi dalam kemajuan literasi di kalangan masyarakat secara luas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menggali Keunikan Pantai Mbuluk, Wisata Alam dan Kekayaan Rumput Laut

26 Juli 2024   01:37 Diperbarui: 26 Juli 2024   01:44 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai Mbuluk menjadi tempat wisata primadona bagi para pengunjung yang menyambangi daerah Rejosari, Kemadang Kec. Tanjungsari, Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta. Terletak disebelah timur Pantai Baron, menjadikan Pantai Mbuluk sebagai tujuan alternatif untuk bersantai dan rehat dari aktivitas sehari-hari.

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Walaupun tergolong pantai kecil dengan panjang bibir pantai hanya 25 meter, tidak menjadikan pantai Mbuluk sepi oleh pengunjung. Ini dikarenakan selain dari pemandangan lautnya yang indah, pantai ini juga dihiasi oleh dua buah karang cukup besar yang terletak di sebelah pantai, menjadikannya ikon spot foto bagi pengunjung di Pantai Mbuluk.

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Tidak hanya menjual panorama yang memikat mata, pantai mbuluk menjadi sumber mata pencaharian serta sumber makanan bagi para warga lokal. Menurut Divana sebagai warga lokal saat diwawancara pada (24/07/2024) menyatakan bahwa ketersediaan rumput laut di pantai yang bisa dikonsumsi berlangsung saat musimnya saja atau disebut karangan. "Kalau yang bisa dimakan itu musiman, kalau disini namanya karangan."

Rumput laut yang tersebar di setiap batu karang di tepi pantai kian diburu untuk dijadikannya sebagai santapan rumah atau diolah kembali dan dijual di pasar "Diolah lagi, kalau yang karangan itu bisa buat kek (kaya) oseng-oseng (tumis), tapi kalau yang biasa dijual di pantai-pantai itu biasanya dibuat rempeyek kaya gitu."

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi dan toilet manjadikan pengunjung tidak perlu khawatir untuk memenuhi kebutuhan primer sesaat setelah bermain pasir atau bahkan bermain air di laut. Untuk mengisi perut yang keroncongan, pengunjung dapat menghampiri warung-warung makan yang menjual berbagai santapan seperti nasi goreng, lotek, bakso bahkan soto. Salah satu warung makanan tersebut Bernama "Warung Makan Mbak Iin" yang terpampang pada banner di atas warung.

Pantai dan pesonanya mengharuskan kita untuk selalu berusaha menjaga kebersihan dan menyebarluaskan pada dunia sebagai bentuk kontribusi dalam efisiensi potensi di daerah tersebut serta ikut membantu peningkatan ekonomi para UMKM setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun