Pantai Mbuluk menjadi tempat wisata primadona bagi para pengunjung yang menyambangi daerah Rejosari, Kemadang Kec. Tanjungsari, Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta. Terletak disebelah timur Pantai Baron, menjadikan Pantai Mbuluk sebagai tujuan alternatif untuk bersantai dan rehat dari aktivitas sehari-hari.
Walaupun tergolong pantai kecil dengan panjang bibir pantai hanya 25 meter, tidak menjadikan pantai Mbuluk sepi oleh pengunjung. Ini dikarenakan selain dari pemandangan lautnya yang indah, pantai ini juga dihiasi oleh dua buah karang cukup besar yang terletak di sebelah pantai, menjadikannya ikon spot foto bagi pengunjung di Pantai Mbuluk.
Tidak hanya menjual panorama yang memikat mata, pantai mbuluk menjadi sumber mata pencaharian serta sumber makanan bagi para warga lokal. Menurut Divana sebagai warga lokal saat diwawancara pada (24/07/2024) menyatakan bahwa ketersediaan rumput laut di pantai yang bisa dikonsumsi berlangsung saat musimnya saja atau disebut karangan. "Kalau yang bisa dimakan itu musiman, kalau disini namanya karangan."
Rumput laut yang tersebar di setiap batu karang di tepi pantai kian diburu untuk dijadikannya sebagai santapan rumah atau diolah kembali dan dijual di pasar "Diolah lagi, kalau yang karangan itu bisa buat kek (kaya) oseng-oseng (tumis), tapi kalau yang biasa dijual di pantai-pantai itu biasanya dibuat rempeyek kaya gitu."
Dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi dan toilet manjadikan pengunjung tidak perlu khawatir untuk memenuhi kebutuhan primer sesaat setelah bermain pasir atau bahkan bermain air di laut. Untuk mengisi perut yang keroncongan, pengunjung dapat menghampiri warung-warung makan yang menjual berbagai santapan seperti nasi goreng, lotek, bakso bahkan soto. Salah satu warung makanan tersebut Bernama "Warung Makan Mbak Iin" yang terpampang pada banner di atas warung.
Pantai dan pesonanya mengharuskan kita untuk selalu berusaha menjaga kebersihan dan menyebarluaskan pada dunia sebagai bentuk kontribusi dalam efisiensi potensi di daerah tersebut serta ikut membantu peningkatan ekonomi para UMKM setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H