Mohon tunggu...
Imas Masitoh
Imas Masitoh Mohon Tunggu... Guru - Guru SD yang baru saja selesai mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 8

Saya nimas, guru SD yang ingin terus konsisten belajar menulis meski menghasilkan karya tulisan yang sederhana semoga bisa menjadi pemicu untuk menjadi penulis yang bisa memberi inspirasi bagi pembaca. Senang sekali di bergabung di kompasiana karena bisa menyalurkan hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Libur Telah Tiba, Hore... Hore...

23 Desember 2024   04:07 Diperbarui: 23 Desember 2024   04:44 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini hujan gerimis tak membuat surut langkah kami menuju serang, menjemput putra tengahku yang baru saja pulang dari pondok pesantren.

Si tengah memilih pondok pesantren MQ Tebuireng Jombang sebagai tempat menimba ilmu.
Kami tidak bertemu selama 6 bulan. Kangen tak terkira ingin segera memeluknya.
Sejak ia keluar dari pondok, tak henti saya selalu memantau keberadaannya. Sedang apa, sama siapa, dan harus hati-hati di manapun berada. "Mohon maaf ya nak, mamah sering rewel, itu karena mamah sangat menyayangi aa." Ucapku.

Kekhawatiranku bukan tak beralasan. Ini adalah pengalaman pertama ia pulang dari pondok pesantren MQ Tebuireng Jombang. Sejak pertama masuk bulan Juli lalu, si tengah berangkat ke pondok tidak diantar. Hanya berdua dengan kakaknya saja.

Kali ini kakaknya tidak ikut pulang bersama karena ada acara rihlah ke Jogjakarta. Si tengah hanya pulang bertiga dengan kakak kelasnya, a Farhan dan a Arif.

Sepanjang perjalanan, si tengah selalu memberikan kabar. Mulai dari keberangkatan jam 2 siang, di perjalanan, baru selesai makan di rest area pun laporan.
Perjalanan kurang lebih sekitar 14 jam tentu saja harus dibawa happy dan istirahat di mobil bis sambil tidur. Kalau tidak,  tentu akan terasa bosan.

Di patung kota serang tempat kami menunggu, menjemput anak-anak pulang dari pondok. Antrian mobil, tatapan mata yang harap harap cemas adalah pemandangan yang terlihat. Semua orangtua ingin segera memeluk anaknya yang masih di perjalanan pulang.

Dengan penuh kesabaran menanti di patung kota Serang selama kurang lebih satu jam setengah akhirnya yang dinanti telah datang. Suara bis Rosalia dari kejauhan terdengar jelas. Kami segera menyambut kedatangan putra-putra tercinta dengan penuh haru dan bahagia.

Dokpri
Dokpri

Walaupun liburan kali ini dibilang singkat hanya sekitar 10 hari, kami tidak akan menyia-nyiakan waktu ini bersama putra tercinta.
Tanggal 3 Januari, si tengah harus segera kembali pondok tepat waktu. Kembali menimba ilmu bersama para guru teladan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun