Mohon tunggu...
Imas Masitoh
Imas Masitoh Mohon Tunggu... Guru - Guru SD yang baru saja selesai mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 8

Saya nimas, guru SD yang ingin terus konsisten belajar menulis meski menghasilkan karya tulisan yang sederhana semoga bisa menjadi pemicu untuk menjadi penulis yang bisa memberi inspirasi bagi pembaca. Senang sekali di bergabung di kompasiana karena bisa menyalurkan hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Musim Bagi Raport Telah Tiba. Bagaimana Tips Menyikapi Raport Anak?

19 Desember 2024   15:58 Diperbarui: 19 Desember 2024   15:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ayah bunda, minggu ini adalah musim anak-anak kita menerima raport sebagai hasil belajar selama di semester 1 ini. Raport juga menjadi sarana penting bagi orang tua untuk memantau kemajuan belajar anak. Lalu bagaimana cara orang tua menyikapi raport anak? Yuk, simak tips berikut ini:

Sebelum Menerima Raport
1. Persiapkan Mental: Jangan terlalu khawatir atau berharap terlalu tinggi.
2. Komunikasikan dengan Anak: Beritahu anak bahwa raport bukanlah penentu kesuksesan mereka.
3. Pahami Tujuan Raport: Raport sebagai alat evaluasi dan pemantauan kemajuan.

Saat Menerima Raport
1. Hadapilah dengan Tetap Tenang dan Objektif: Jangan bereaksi berlebihan terhadap nilai. Apalagi sampai memarahi anak. Setiap anak memiliki keunikan yang berbeda.
2. Perhatikan Komentar Guru: Komentar guru lebih berarti daripada nilai saja. Guru menginginkan anaknya lebih baik di semester berikutnya.
3. Ajukan Pertanyaan: Tanyakan hal-hal yang tidak jelas kepada guru. Dengan demikian ada komunikasi yang baik antara orang tua dan guru sehingga bisa bekerjasama dalam membimbing anak.


Setelah Menerima Raport
1. Diskusikan dengan Anak: Bahas kelebihan dan kekurangan anak sebagai bahan refleksi. Yang baik dipertahankan dan terus ditingkatkan. Uang tidak baik ditinggalkan.
2. Buat Rencana Perbaikan: Tentukan strategi untuk memperbaiki nilai. Ajak anak berdiskusi tentang rencana tindak lanjut ke depan agar prestasinya menjadi lebih baik. Misal dengan konsisten bangun tidur, sarapan, belajar di sekolah, belajar di rumah, dan lain sebagainya.
3. Fokus pada Kemajuan: Perhatikan kemajuan anak, bukan hanya nilai. Kita beri apresiasi pada nilai anak yang memiliki kemajuan dan beri motivasi pada nilai yang menurun
4. Jangan Tekan Anak: Hindari menekan anak dengan harapan yang terlalu tinggi. Biarkan anak berproses. Kitalah yang membimbing dan mengarahkan mereka agar prestasinya lebih baik di masa mendatang.
5. Berikan Pujian: Berikan pujian atas prestasi anak. Sekecil apapun kemajuan atau prestasi yang diraih anak harus kita apresiasi agar anak tetap bersemangat belajar.

6. Jangan Bandingkan: Jangan bandingkan anak dengan teman-temannya. Hal ini karena semua anak berbeda. Daya fikir, daya tangkap dan gaya belajar anak dalam memahami materi berbeda-beda.
2. Fokus pada Proses: Fokus pada proses belajar, bukan hanya hasil. Biarkan anak sendiri yang terlibat dalam kegiatan belajar. Orang tua sebagai motivator dan sumbangsih doa agar anak selalu diberikan kemudahan dalam belajar.

Adapun amanfaat Menerima Raport dengan Tepat:
1. Meningkatkan kesadaran orang tua tentang kemajuan anak.
2. Membantu anak memahami kelebihan dan kekurangan.
3. Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak.
4. Membantu anak mengembangkan motivasi belajar.

Dengan menerima dan memanfaatkan raport anak secara tepat, orang tua dapat membantu anak mencapai potensi maksimal dan mengembangkan kesadaran diri dengan sebaik-baiknya.

Semoga bermanfaat.

Salam Literasi 

Salam persahabatan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun