Assalamualaikum, sahabat..Â
Liburan di akhir pekan ini jangan sampai kita lewatkan, ya. Apalagi liburan kali ini ditambah dengan hari Senin, iya ga?
Orang-orang yang haus akan hiburan dan padatnya rutinitas setiap hari selama sepekan tentu saja tak akan melewatkan waktu emas ini untuk refreshing. Bermacam-macam cara orang refreshing seperti jalan-jalan ke pantai, ke gunung, ke mall atau bahkan yang malas untuk bepergian menghabiskan liburan dengan sekedar scroll medsos yang penting bisa menghibur dan mencairkan hati yang mumet dengan rutinitas pekerjaan.Â
Sama halnya denganku, pada liburan kali ini tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk refreshing. Namun refreshing kali ini supaya lebih mendatangkan manfaat dan barokah saya dan suami melakukan silaturahmi ke sanak saudara alias mudik. Ya.... Meskipun setiap mudik tidak ada mertua, kami selalu niatkan silaturahmi kepada saudara  di kampung, Cibaliung. Tak lupa, kami pun berziarah ke makam mertua.
Cibaliung adalah salah satu nama kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Orang-orang sering menyebutkan dengan "Turki" alias turunan kidul. Keren ya suamiku orang Turki. Hehe...
Okey... Lanjut ke cerita mudik kali ini yang sedikit berbeda. Yups, setiap kali mudik pasti akan ada saja kisah yang unik dan menarik di sini.Â
Apa sih kisah menariknya?Â
Berawal dari cerita kakak iparku yang membawa semangka manis dan besar-besar. Dengan rasa penasaran, aku menanyakan harga semangka tersebut. Diluar dugaan ternyata semangka itu adalah gratis lho, sahabat!
Beda dengan di daerahku, di Pandeglang (kota) jika mau semangka kami harus membeli dengan harga sekitar 10-12 Rb per kilo. Di sini dapat semangka manis, besar-besar dan gratis pula.
Semangka yang manis dan sudah tentu enak ini dibagi-bagikan gratis kepada siapa saja yang mau tapi tetap ada syaratnya lho!!! Wuih udah kayak persyaratan daftar CPNS aja ya? Pake syarat segala.Â