Mohon tunggu...
Imas Masitoh
Imas Masitoh Mohon Tunggu... Guru - Guru SD yang baru saja selesai mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 8

Saya nimas, guru SD yang ingin terus konsisten belajar menulis meski menghasilkan karya tulisan yang sederhana semoga bisa menjadi pemicu untuk menjadi penulis yang bisa memberi inspirasi bagi pembaca. Senang sekali di bergabung di kompasiana karena bisa menyalurkan hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaknai Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79

17 Agustus 2024   22:12 Diperbarui: 17 Agustus 2024   22:18 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sorak sorai bergembira tentu saja sedang kita nikmati sebagai warga negara Indonesia karena kita tengah memperingati kemerdekaan  RI ke 79. Di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke, di kota sampai ke desa semua bergembira penuh suka cita menyambutnya. Di kampungku, wujud menyambut kemerdekaan dilakukkan  dengan memasang bendera di setiap rumah, memasang bendera kecil di sepanjang jalan, dan membuat cairan warna merah putih di plastik kecil kemudian diikat dan dipasang di sepanjang jalan sehingga terlihat lebih ceria dan berwarna menunjukkan kebahagiaan.

Hari ini, tepat tanggal 17 Agustus, puncak kebahagiaan kita semua warga negara Indonesia. Pagi-pagi sekali sekitar pukul 07.00 warga di kampungku berbondong-bondong pawai dengan berbagai kostum. Tidak hanya orang dewasa. Anak kecil pun ikut serta. Ini budaya yang cukup bagus agar kita semua terutama kaum muda selalu mengingat hari istimewa ini. Namun, seringkali saya melihat ada hal yang kurang tepat dalam menggunakan kostum pawai. Misalnya pria berpakaian wanita, wanita berpakaian pria,  kostum tuyul, kuntilanak atau kostum yang kurang pantas untuk dilihat sehingga mengurangi makna kemerdekaan itu sendiri. 

Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah buah hasil dari jerih payah para pahlawan terdahulu. Mereka mengorbankan harta benda sampai berkorban jiwa raga untuk mendapatkan kemerdekaan. Maka sudah selayaknya kita mensyukuri dan merenungi sehingga mendapatkan makna dari kemerdekaan. 

Kemerdekaan hendaknya kita maknai sebagai perjuangan. Setiap diri kita dengan peran masing-masing tak boleh berhenti berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan, untuk mendapatkan segala impian dan cita-cita. 

Contoh sederhana, sebagai manusia, kita harus berjuang dalam melawan hawa nafsu, melawan emosi sehingga menjadi pribadi yang dewasa, berbudi pekerti luhur, menghadapi setiap masalah dengan tenang dan mengambil keputusan dengan bijak. Sebagai orang tua, berjuang untuk kebahagiaan anak-anaknya. Apapun dilakukan. Berjuang dalam memberikan pendidikan kepada anak, berjuang mencari nafkah yang "halalan thoyyiban" tidak menghalalkan segala cara tapi melakukan segalanya dengan cara yang halal sesuai dengan ajaran agama. 

Lalu, bagaimana cara kita memaknai kemerdekaan yang sesungguhnya sebagai warga negara yang cinta terhadap tanah air dan bangsanya. Berikut ini, saya akan coba menguraikan cara memaknai kemerdekaan:

Pertama, kemerdekaan berarti kebebasan dari penjajahan dan penindasan. Ini adalah hak dasar setiap bangsa untuk mengatur dan menentukan nasibnya sendiri tanpa campur tangan dari pihak luar. Namun, kemerdekaan juga membawa tanggung jawab besar untuk menjaga dan mempertahankannya. Setiap warga negara harus berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta melawan segala bentuk ancaman yang dapat merusak kedaulatan negara.Dengan demikian perlu sekali semua warga selalu menciptakan kerukunan dalam setiap lingkungan kehidupan agar persatuan dan kesatuan selalu terjaga. 

Kedua, kemerdekaan bukan hanya soal politik, tetapi juga soal ekonomi, sosial, dan budaya. Kemerdekaan sejati adalah ketika semua rakyat bisa merasakan kesejahteraan dan keadilan. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memperluas akses kesehatan, dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi adalah bagian dari perjuangan untuk memaknai kemerdekaan.

Ketiga, kemerdekaan juga adalah kebebasan untuk berpikir, berpendapat, dan berekspresi. Dalam negara yang merdeka, setiap orang memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya tanpa rasa takut. Namun, kebebasan ini harus diimbangi dengan rasa tanggung jawab dan penghormatan terhadap hak-hak orang lain.

Keempat, kemerdekaan harus dimaknai sebagai kesempatan untuk terus maju dan berkembang. Kita harus terus berinovasi dan bekerja keras untuk membangun bangsa yang lebih baik. Semangat gotong royong dan kerja sama harus tetap menjadi landasan dalam setiap langkah pembangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun