Mohon tunggu...
Imas Masitoh
Imas Masitoh Mohon Tunggu... Guru - Guru SD yang baru saja selesai mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 8

Saya nimas, guru SD yang ingin terus konsisten belajar menulis meski menghasilkan karya tulisan yang sederhana semoga bisa menjadi pemicu untuk menjadi penulis yang bisa memberi inspirasi bagi pembaca. Senang sekali di bergabung di kompasiana karena bisa menyalurkan hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menulis Autobiografi Bab 1 "Potret Kelahiran"

27 Januari 2024   15:54 Diperbarui: 27 Januari 2024   16:01 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis Autobiografi Bab 1 "Potret Kelahiran"

Tak terasa Januari sebentar lagi usai tinggal menunggu beberapa hari lagi. Itulah pesan dari WA grup yang mengingatkan kami para peserta menulis autobiografi dengan narasumber Kang Encon Rahman. Beliau menyebut Namanya dengan Kangen. Kata beliau supaya lebih mudah mengingat namanya.

Setelah membaca pesan WA ini, saya menjadi bersemangat kembali untuk menulis autobiografi. Awalnya sudah banyak ide-ide di pikiran saya yang akan dituangkan lewat tulisan. Tapi karena pekerjaan lain jadi menulis autobiogarifinya sempat tertunda.

Mengajar, membuat administrasi mengajar, SKP, pengelolaan kinerja di PMM, melatih anak untuk persiapan lomba menjadi aktivitas rutin setiap hari. Inilah yang mengalihkan saya untuk menulis autobiografi.

Setelah mendapat pesan tersebut kembalilah saya untuk berusaha fokus, memusatkan hati dan pikiran, mengembalikan "mood" agar tulisan yang dibuat mengalir sesuai dengan isi kepala saya. Alhamdulillah hanya dengan waktu kurang lebih 20 menit tulisan Bab 1 pun selesai. Di bab  1 ini, kami para peserta ditugaskan untuk menuliskan potret kelahiran. Materinya pun sudah dipaparkan oleh Kang Encon dengan sangat jelas. Beliau memberikan materi bahwa dalam membuat autobiografi tidak sama dengan menulis karangan fiksi jadi tidak boleh ada dialog di dalam tulisannya.

Bersyukur sekali bisa mengikuti pelatihan autobiografi ini. Dengan mengikuti pelatihan ini kembali membuat saya mengenang masa lalu bersama orang yang paling saya kagumi dan saya cintai. "Abah" sosok ayah yang kuat, hebat, dan tangguh yang telah membesarkan saya dan menjadikan saya sampai di titik ini.

Setelah menulis Bab 1 tentang potret kelahiran akan dilanjutkan dengan menulis bab 2 tentang potret masa kanak-kanak. Semoga saya bisa dan berhasil merangkai Kembali kata-kata yang mengisahkan kisah masa kanak-kanak saya dengan baik. Mohon doanya ya sahabat kompasiana. 

Salam Literasi

Salam Persahabatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun