Belajar Matematika Itu Harus Bahagia
Belajar itu harus bahagia. Itulah yang selalu penulis sampaikan kepada murid-murid kelas 6 di SDN Kadumerak 6. Termasuk pembelajaran matematika yang sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit ditaklukkan. Ketika akan belajar matematika, murid jadi cenderung malas, bahkan hilang mood. Untuk menyikapinya tentu saja guru dituntut untuk menyajikan pembelajaran matematika yang tidak hanya mengasah kognitif saja tetapi juga dari aspek afektif dan psikomotor yang dapat menarik minat belajar mereka. Pembelajaran yang merangsang daya kreatifitas dan jiwa inovatif dari murid karena penulis yakin bahwa setiap orang memiliki bakat, minat, potensi yang luar biasa. Â Seperti yang digemakan oleh Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara pada teori konvergensinya bahwa setiap manusia terlahir sudah memilki bagian biologis dan intelligible. Bagian biologis seperti rasa takut, kecewa, malu, tidak percaya diri. Â Sementara bagian intelligible adalah kecakapan, keterampilan, pikiran, dan kemampuan menyerap informasi.
Untuk memaksimalkan segala kekuatan yang ada pada diri setiap murid guru berperan sebagai fasilitator yang membantu murid untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan konteks zaman, menuntun segala kodrat murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan, dan menghantarkan murid menjadi manusia yang berdaya dan merdeka.
Sahabat kompasiana kali ini murid kelas 6 sedang belajar bangun ruang. Ada 7 macam bangun ruang yang kami pelajari yaitu kubus, balok, prisma tegak segitiga, limas segiempat, tabung, lingkaran, dan kerucut.
Kompetensi dasar pada materi bangun ruang ini yaitu membandingkan macam-macam bangun ruang. Tujuan pembelajaran pada materi bangun ruang ini yaitu murid dapat mengidentifikasi ciri-ciri setiap bangun ruang dengan benar.
Untuk lebih memantapkan pengetahuan dan pengalaman belajar murid, guru menugaskan mereka untuk membuat bangun ruang sendiri. Pada kesempatan ini, murid diberi kesempatan untuk memilih sendiri bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bangun ruang. Kelompok 1 dan 2 sepakat untuk membuat bangun ruang dari kertas karton, kelompok 3 dan 4 sepakat untuk membuat bangun ruang dari tusuk sate, dan kelompok 5 dan 6 sepakat untuk membuat bangun ruang dari kardus. Alat dan bahan penunjang lain seperti lem, gunting, cutter mereka siap sedia membawanya ke sekolah. Alhasil mereka tampak antusias belajar bahkan sampai lupa waktunya istirahat.
Setelah selesai membuat hasil karyanya, setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikannya di depan kelas. Ini bertujuan untuk melatih keberanian, tangung jawab dan agar terbiasa berbicara di depan umum.
Ada kepuasan tersendiri Ketika guru mendapati muridnya belajar dengan penuh semangat dan bahagia. Semoga pembelajaran kali ini bermanfaat untuk mereka dan memberikan kesan yang sangat berharga di masa depan mereka kelak.