Kami sepakat untuk memilih indikator penerapan disiplin positif karena menurut pandangan kami indikator ini menjadi dasar bagi tercipatanya suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.
Teringat pesan Pak Edi Brata ketika saya ikut belajar online bersama rekan guru se Pandeglang bahkan Ada juga yang ikut belajar dari luar Pandeglang. Beliau berpesan bahwa dalam pengisian RHK hendaknya guru mengukur kemampuannya untuk nantinya mengupload bukti dukung. Pilih RHK yang terjangkau dan dapat dilakukan oleh guru. Jangan memaksakan diri.
Capaian poin dalam satu semester ini adalah 32 poin. Beliau mengingatkan bahwa Pengembangan kompetensi dengan batas minimal 32 poin tidaklah sama dengan pencarian angka kredit sebagaimana berlaku pada mekanisme sebelumnya. Tegasya hasil pengembangan kompetensi bukanlah angka kredit.
Hal yang tak kalah pentingnya dan perlu dipahami bahwa guru hendaknya fokus peningkatan kinerja bukan pada bagaimana guru sibuk mengikuti seminar dan/atau pelatihan, melainkan memberbaiki layanan pembelajaran dan perilaku kerja. Guru ikut pelatihan itu tujuan utamanya bukan mencari sertifikat melainkan meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya. Harapannya setelah ikut seminar atau pelatihan, guru mendapatkan ilmu baru dan diterapkan di kelasnya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik.
Dengan demikian  pengembangan kompetensi itu bukan untuk mengumpulkan sertifikat sebagai pemenuhan beban administrasi yang nantinya cenderung dimanipulasi, melainkan upaya memperbaiki kualitas kompetensi diri. Jika kompetensi dirinya sudah baik, selanjutnya dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas layanan pembelajaran kepada peserta didik.
Tidak terasa waktu begitu cepat. Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan mengisi RHK di SKP PMM sampai dengan pukul 13.00. Bersyukur semuanya berjalan dengan lancar  Semua rekan-rekan pun  bisa mengikutinya dengan baik dan bisa memahami SKP PMM ini. Â
Salam Literasi
Salam Persahabatan
