Kedua, lihat dan amati raport mereka. Pada raport tertera nilai berupa angka juga deskripsinya. Pada kolom deskripsi guru menceritakan pencapaian anak, mana yang dikuasai atau mana yang belum dikuasai. Kenali anak kita berbakat di mata pelajaran apa. Maka tugas kita adalah tetap memberikan support ya ayah bunda.Â
Ketiga, Sadari bahwa setiap anak istimewa. Yups, setiap individu lahir ke dunia ini memiliki keistimewaan. Mereka memiliki kemampuan ataupun bakat yang berbeda-beda. Jangan sampai kita membeda-bedakan anak hanya karena mereka tidak bisa mendapatkan prestasi sebaik yang didapatkan oleh  anak seusianya. Kita tidak boleh terburu-buru menghakimi mereka agar anak tidak merasa tertekan. Menurut seorang psikolog, Ratih Zulhaqqi menyatakan bahwa membanding-bandingkan anak itu tidak boleh karena itu akan membuat anak tidak mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, tapi hanya menyamai seseorang. Jadi, stop membanding-bandingkan anak ya, ayah bunda.Â
Keempat, lakukan diskusi bukan emosi. Ketika kita mendapati nilai anak yang turun, sudah bukan rahasia lagi kita tentu akan menceramahi mereka atas kegagalan yang didapatkannya. Tentu saja ini bukan solusi ya ayah bunda. Justru ini akan membuat mereka tertekan dan tidak mau bercerita tentang masalah/ kesulitan yang dihadapi. Ada cara efektif untuk menemukan solusi yaitu dengan cara melakukan diskusi. Hal ini akan menumbuhkan kebiasaan anak untuk selalu berkomunikasi secara positif ketika menghadapi berbagai masalah.
Sebagai contoh kita bisa mengawali diskusi dengan mengatakan, "nilai matematika kamu bagus, tapi kenapa ya koq nilai IPS nya kecil?" Yuk, bercerita ke bunda!"
Dengan membangun diskusi, diharapkan akan menemukan solusi yang baik untuk memperbaiki cara belajar mereka.Â
Kelima, jangan lupa ya ayah bunda untuk membaca setiap saran/ pesan yang dideskripsikan di raport. Harapannya jika anak yang sudah bagus semakin ditingkatkan lagi. Dan bagi anak yang belum bagus untuk diperbaiki. Kita menyadari betul bahwa mendidik bukan sepenuhnya tugas guru karena guru hanya separuh waktu dalam mendidik siswa. Jusru orang tualah yang memiliki porsi lebih banyak dengan mereka.Â
Eits... Jangan lupa raport nya ditandatangani ya ayah bunda. Ini menunjukkan bahwa ayah bunda peduli pada perkembangan belajar anak. Jangan sampai ketika guru menyuruh untuk mengembalikan raport eh malah belum ditandatangan.
Salam Literasi
Salam Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H