Bom masih meledak-ledak rupanya
Bukan bom dari penjajah, tapi bom lain
Entah darimana, entah dari siapa
Ku lihat lagi matamu, mata penuh harap
Masihkah Indonesia? Matamu itu?
Ataukah sudah di negeri lain? Negeri abadi yang lain
Mungkin untuk sejenak kita harus diam
Kita bungkam mulut, kita bekap erat-erat
Berdo'a
Untuk mereka
Semoga mereka sadar, semoga peperangan dengan sesama usai
Ah, ku lihat lagi tubuh tegapmu itu
Pahlawan, masihkah di sini? Jiwamu itu?
Orang-orang yang membakar negerinya sendiri, mungkin sudah lupa
Barangkali sudah pikun, atau tidak lulus sekolah dasar
Bisa jadi bolos pelajaran sejarah
Seharusnya, ku beri mereka secarik kertas dari jutaan buku
Yang membahas namamu, yang merincikan tiap inchi perjuanganmu
Biar tahu mereka, biar mau mereka
Tahu arti kata pahlawan, mau menghargainya
Tapi kemudian, ku lihat potret diriku
Di depan cermin yang sedemikian kaku
Aku?
Ya, memang aku, bukan mereka!
Apa yang sudah ku lakukan untuk para pahlawan?
Kenapa yang keluar dari mulut ini, hanya caci maki pada orang-orang?
Untuk membaca karya peseerta lain, silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul: Inilah Perhelatan dan Hasil Karya Peserta Fiksi Hari Pahlawan http://www.kompasiana.com/androgini
Silahkan bergabung di Fb Fiksiana Community: http://www.facebook.com/groups/175201439229892
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H