Mohon tunggu...
Imas Rofiah
Imas Rofiah Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA,SMP Muara Madani. Pemilik Yayasan Nurul Mauqif

Saya adalah seorang penulis dan petualang yang mencintai eksplorasi ide serta tempat baru. Dengan kepribadian introvert, saya menikmati momen-momen reflektif untuk menggali makna dan menciptakan gagasan segar. Hobi menulis telah membawa saya pada berbagai topik menarik, terutama tentang makanan dan minuman herbal, inovasi dalam pembelajaran, serta filsafat. Ketiga bidang ini menjadi ruang bagi saya untuk berbagi wawasan, memadukan kreativitas, dan menawarkan perspektif baru kepada pembaca. Melalui tulisan, saya berupaya menghadirkan inspirasi, baik dalam bentuk resep herbal yang sehat dan alami, pendekatan pembelajaran yang kreatif, hingga renungan filosofis yang mendalam. Saya percaya, dengan terus belajar dan berbagi, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik dan penuh makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Korupsi Hasto dan Honor Guru PAUD

24 Desember 2024   17:52 Diperbarui: 24 Desember 2024   17:42 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus korupsi yang melibatkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, telah menambah daftar panjang praktik korupsi di Indonesia. Menurut laporan, Hasto ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap terkait penetapan anggota DPR melalui pergantian antarwaktu (PAW) periode 2019-2024.

Meskipun jumlah pasti dana yang dikorupsi belum dipublikasikan, dampak dari tindakan semacam ini terhadap perekonomian dan sektor pendidikan sangat signifikan. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah pendidikan anak usia dini (PAUD), di mana kesejahteraan guru masih sering kali terabaikan.

Kesejahteraan Guru PAUD di Indonesia

Data menunjukkan bahwa mayoritas guru PAUD di Indonesia menerima gaji yang jauh dari layak.Menurut laporan, sekitar 72% guru PAUD digaji kurang dari Rp250.000 per bulan. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat peran vital mereka dalam membentuk fondasi pendidikan anak-anak.

Potensi Penggunaan Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Guru PAUD

Jika dana yang dikorupsi oleh pejabat seperti Hasto Kristiyanto dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraan guru PAUD, dampaknya akan sangat besar. Misalnya, dengan asumsi dana korupsi mencapai Rp10 miliar, jumlah tersebut dapat digunakan untuk memberikan honor layak kepada ribuan guru PAUD.

Dengan rata-rata gaji layak yang diusulkan sebesar Rp2.500.000 per bulan, dana Rp10 miliar dapat membayar gaji sekitar 400 guru PAUD selama satu tahun penuh. Ini berarti, ribuan anak akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik karena guru mereka termotivasi dan berkualitas.

Dampak Positif pada Perekonomian dan Pendidikan

Investasi dalam pendidikan, khususnya pada tingkat PAUD, memiliki dampak jangka panjang yang positif terhadap perekonomian. Guru yang sejahtera akan lebih fokus dan berdedikasi dalam mendidik, menghasilkan generasi yang lebih kompeten dan produktif di masa depan.

Kesimpulan

Korupsi tidak hanya merugikan negara secara finansial tetapi juga menghambat perkembangan sektor-sektor vital seperti pendidikan. Dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru PAUD dan kualitas pendidikan malah disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Sudah saatnya kita sebagai masyarakat menuntut transparansi dan akuntabilitas dari para pemimpin, serta memastikan bahwa dana publik digunakan untuk kesejahteraan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun