kulihat ia menjajakan jualannya
2 kantong besar kerupuk ia bawa
ke sana kemari ia berjalan
kupandangi dirinya
bajunya yang kumal
badannya yang kotor
penampilannya yang jauh dari kata bersih
di malam yang dingin ini
mengapa harus ada seorang anak yang menderita
yang harus berjuang dengan keras
melawan kejam nya dunia ini
mungkin umurnya masih belasan tahun
tetapi kerja kerasnya patut kita jadikan teladan
serta renungan bagi cerminan diri
iba perasaan ku saat melihatnya
betapa murung mimik wajahnya
terlihat senyuman ikhlas yang ia sunggingkan
terlebih ketika ada orang yang membeli dagangannya
tak banyak untung yang ia dapat
tak sebanding dengan deras nya cucuran keringat yang ia keluarkan
tak sebanding dengan letih dan lelah yang ia rasakan
telah 63 tahun negara ini merdeka
telah 80 tahun sumpah pemuda di proklamirkan
dan telah 100 tahun negara ini bangkit dari kehancuran
tapi mengapa masih banyak anak2 seperti dia di negara ini
anak2 yang tak bisa bersekolah
karena harus membantu orang tua mereka
mencari uang dengan susah payah
agar bisa membeli beberapa suap nasi
miris hati ini melihatnya
disaat kita bisa berfoya2
disaat itu pulalah ada sebagian dari kita
yang kesusahanmereka kelaparan
tak ada yang peduli akan kesusahan mereka
tak ada yang peduli apakah mereka sudah makan apa belum
apakah mereka punya tempat tinggal yang layak
dan apakah mereka mendapatkan pendidikan yang menjadi haknya
maka ingatlah wahai manusia
kita harus selalu bersyukur atas semua anugerah Tuhan
karena, Ia telah memberikan nikmat yang berlimpah
kepada kita dan semua makhluk di bumi tercinta ini
(Surabaya, 03.11.08)
Sumber gambar: berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H