Mohon tunggu...
Iman Zidni
Iman Zidni Mohon Tunggu... Lainnya - Tidak ada

-

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kucing Kesayanganku

18 Oktober 2022   17:43 Diperbarui: 18 Oktober 2022   17:47 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dan kami lanjut sekolah lagi dari jam 10.30 sampai jam 12.00 siang. 

    Setelah sekolah sudah selesai kucing saya mulai tambah parah dan dibagian bibir nya semakin membiru kami sudah mulai khawatir tidak bisa berbuat apa-apa, saya lanjut ngerjain tugas sekolah sampai jam 4 sore hari. Kucing saya sudah mulai sekarat tidak bisa ngapain-ngapain hanya berbaring saja di kamar mandi, kucing saya muntah beberapa detik kemudian dengan hembusan nafas terakhir. Hati kami sangat hancur tidak bisa berbuat apa-apa saya berucap "yah Mbul jangan mati". Tidak lama kemudian saya dan kakak saya langsung siap-siap mengubur agar tidak bau bapak saya langsung menggali kubur di bawah pohon rambutan dan kucing lainnya saya pindahkan ke kandang di tempat yang aman agar tidak melihat saudaranya mati, saya dan kakak saya langsung bawa keluar rumah menuju ke halaman depan rumah saya di bawah pohon rambutan, sebelum dikuburkan kucing saya bernama Mbull ditutupi pake baju bekas dan tidak lama bapak saya langsung mengubur kucing saya. Dirumah kami mulai merasa sunyi dan sepi dan kucing saya bernama Emeng dan Moza hanya berdiam di bawah pohon rambutan dekat kuburan Mbull. 

     Ibu saya bilang ke saya "sudah tidak apa-apa Iman Mbull cuman kasih tau pamit untuk hari ini ke keluarga kita" dan kami masih merasakan kenang kenangan sambil menikmati pemandangan depan rumah sore hari menjelang magrib kucing saya selalu pulang bareng ketika kami habis sholat subuh di mushola namun untuk sekarang sudah tidak ada.

     Setelah besoknya kami dan keluarga saya selalu berhati-hati dengan kucing saya tidak mau seperti kejadian kemarin. Jadi kalo mau keluar harus pake tali kami ajak jalan keluar kemana pun. 

Tetanggaku mengobrol dengan saya 

Tetangga : " man kucing lo yang satu mana ? Kok gue nggak pernah liat lagi ya" 

Iman : " si Mbull udah mati neng" 

Tetangga : "kok iso ? Apa sakit ya neng ?" 

Iman : " iyee sakit neng sudah tidak apa-apa hehehe" 

Tetangga : "Oalah sakit sabar ya mannn" 

Iman : (Saya hanya mengangguk saja) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun