Mohon tunggu...
IMANUEL TRISYA PUTRA
IMANUEL TRISYA PUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - just a boy

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Boneka Horta Gandum

28 November 2021   13:57 Diperbarui: 28 November 2021   14:06 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gandum merupakan tanaman serealia yang mirip dengan beras, namun karena keragaman produknya, gandum lebih unggul dari beras, bahkan jagung, singkong dan umbi-umbian lainnya. Gandum menjadi komoditas utama dunia dan diproduksi secara luas. Produksi gandum adalah yang paling penting dibandingkan dengan produk lain seperti beras dan jagung.

Gandum (Triticum) adalah salah satu tanaman sereal tertua dan mencakup banyak varietas berbeda yang biasa digunakan sebagai bahan makanan. Di antara ribuan varietas gandum, yang paling umum adalah gandum biasa, gandum durum, dan club wheat. Ketiga jenis gandum ini biasa digunakan dalam produksi roti, spageti, kue dan produksi tepung. Gandum sering digunakan sebagai makanan pokok karena kandungan karbohidrat dan seratnya yang tinggi.

. Gandum sendiri berasal dari daerah dengan iklim sub tropis, dan di Indonesia masih sedikit orang yang menanam tanaman ini. Banyak orang yang ragu nenanam tanaman gandum Karena takut tidak dapat tumbuh optimal Karena iklim yang berbeda dari daerah asalnya. Padahal untuk menananm gandum tidak harus dengan skala besar, namun juga bisa skala kecil dengan memanfaatkan pekarangan rumah misalnya.

Budidaya tanaman gandum dengan lahan sempit perkarangan rumah dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media, contohnya seperti menanam gandum pada pot ataupun polybag bahkan bisa ditanam secara bertingkat. Salah satu cara lainnya yaitu dengan membuat kerajinan tangan berupa boneka horta yang mampu digunakan untuk media berbagai macam tanaman termasuk gandum. Selain hemat lahan, penanaman gandum dengan media boneka horti ini juga dapat menambah nilai estetika pada rumah.

Boneka horta adalah boneka yang terbuat dari serbuk gergaji dan kombinasi bahan hidroponik yang disusun sedemikian rupa dan ditanami bibit tanaman yang fungsi utamanya adalah untuk menopang tanaman, boneka pengembangan dan pameran. Boneka horta sering berbentuk binatang dan biji tanaman yang digunakan biasanya rumput gandum. Namun selain rerumputan, variasi benih juga bisa menggunakan aneka tanaman hias mini, sayuran dan benih bunga.

Benih tanaman dirancang untuk tumbuh di bagian atas atau kepala boneka, sehingga terlihat seperti rambut subjek boneka. Agar benih berkembang, perlu merendam bagian atas atau atas posisi semai pada boneka dalam air selama kurang lebih satu jam. Pertumbuhan bibit dapat diamati dengan menyiram boneka setiap hari.

Keistimewaan utama yang membuat boneka Horta menjadi tren saat itu adalah beragamnya bentuk yang bisa dibuat sesuka hati. Boneka Horta sendiri terbuat dari kombinasi bahan-bahan yang digunakan untuk hidroponik, yang kemudian dibuat menjadi berbagai tanaman, hewan, kendaraan, dan manusia.

Cara membuat boneka Horta cukup mudah dan sederhana. Anda hanya perlu meluangkan waktu sejenak dan memanfaatkan bahan dan alat yang bisa Anda temukan di toko terdekat. Anda dapat membuat berbagai jenis kreasi bentuk sesuka anda.

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan boneka horti tanaman gandum ini adalah stoking atau kaus kaki, serbuk kayu, bibit gandum, pupuk, benag, pernak-pernik, gunting dan juga lem lilin. Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan boneka horti.

  • Untuk langkah pertama, potong kaus kaki menjadi dua bagian. Kemudian kencangkan salah satu ujung kaus kaki untuk membentuk bundel. Kemudian, balikkan posisi kaus kaki sehingga tali berada di bagian dalam.
  • Tempatkan benih di bagian yang Anda inginkan. Bagian ini nantinya akan menjadi tempat benih akan tumbuh, jadi pastikan untuk meletakkannya di posisi tertinggi seperti kepala atau punggung. Catatan: Gunakan benih dalam jumlah yang tepat, tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit untuk pertumbuhan bibit untuk mencapai efisiensi maksimum.
  • Campur serbuk gergaji dengan pupuk hingga halus lalu masukkan perlahan ke dalam kaus kaki.
  • Satukan bubur kayu dan campuran pupuk, dan bentuk empat lingkaran kecil untuk kaki dan lengan kurakura. Jangan lupa lingkaran yang lebih besar untuk kepala.
  • Selanjutnya dikat setiap bagiannya dengan menggunakan benang.
  • Aksesoris dapat ditambahkan untuk mempercantik boneka horta Anda dengan menempelkan mata mainan dengan lem lilin dan pita di sekitar leher kura-kura.
  • Langkah akhir adalah merendam boneka horti yang sudah siap tadi kedalam air selama 20 menit.
  • Boneka Horta Gandum siap dipajang dan ditunggu hingga panen.

Boneka Horti Gandum ini dapat dipasarkan dengan harga kisaran Rp 15.000 -- Rp25.000 sehingga dapat menjadi usaha sampingan yang cukup menjanjikan. Selain itu boneka horti ini juga bisa diguanakan untuk kebutuhan sendiri. Gandum yang ditanaman pada bonek horta dapat dipanen saat usianya kurang lebih sekitar tiga bulan setalah tanam. Hasil gandum dengan menggunakan Boneka Horta ini bisa digunakan untuk berbagai macam produk konsumsi yang dapat kita buat sendiri. Berbagai produk olahan dari gandum seperti bubur gandum, roti gandum, nasi goreng gandum, cemilan dan berbagai macam makanan lainnya.  

Dengan adanya boneka horti gandum ini dapat melatih kita untuk berani menanam tanaman yang masih kurang umum ditanam di Indonesia. Teknik ini bisa menjadi alternatif dalam percobaan menanam gandum pada daerah dengan kondisi iklim yang berbeda. Kita dapat belajar dari skala kecil seperti Bonek Horta ini apakah gandum cocok dan dapat ditanam pada iklim tropis seperti Indonesia. Dengan adanya kreasi kecil ini dapat diharapkan supaya kita mampu berlatih dalam merawat dan membudiayakan tanaman gandum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun