Malang, 26 Juli 2023 - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang menggelar kegiatan pendokumentasian sastra lisan di Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Program ini berhasil mengumpulkan kisah-kisah dan cerita rakyat yang telah tersebar di masyarakat, dan hasilnya diabadikan dalam buku antologi berjudul "Napak Tilas Desa Mulyoarjo."
Desa Mulyoarjo, yang terkenal dengan keindahan alamnya yang dipenuhi persawahan hijau dan perbukitan eksotis, juga menyimpan kekayaan akan sejarah dan kesusastraan rakyat yang menjadi bagian penting dari budaya lokal. Dalam upaya pelestarian kebudayaan dan kesusastraan rakyat, tim KKN dengan antusias mengumpulkan data dari sesepuh, kepala dusun, dan warga desa yang memiliki pengetahuan mengenai cerita-cerita berharga yang ada di desa tersebut.
"Kami merasa terhormat dapat berkontribusi dalam melestarikan identitas dan kekayaan budaya Desa Mulyoarjo melalui pendokumentasian sastra lisan," ujar Imanuella Dewanty, penanggung jawab program kerja pendokumentasian sasta lisan. "Buku 'Napak Tilas Desa Mulyoarjo' menjadi sarana untuk menghidupkan kembali kisah-kisah yang hampir terlupakan, sehingga generasi muda dapat mengenal dan mencintai warisan leluhur."
Dalam rangkaian kegiatan, tim KKN menerapkan model R&D versi Borg dan Gall untuk menyusun buku antologi ini. Melalui tahapan penelitian, perencanaan, pengembangan produk, dan uji keterbacaan, tim KKN berhasil menyusun buku yang menghadirkan cerita-cerita unik tentang asal usul tempat-tempat bersejarah di Desa Mulyoarjo, seperti Makam Mbah Wareng, Pecahan Watugel, dan Watu Pecah.
Kegiatan ini tidak lepas dari dukungan dan kerjasama aktif dari masyarakat Desa Mulyoarjo. "Kami sangat berterima kasih kepada para sesepuh dan warga yang dengan tulus berbagi cerita dan pengetahuan mereka," tambah Imanuella.
Buku "Napak Tilas Desa Mulyoarjo" diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi peneliti budaya, pendukung pelestarian kebudayaan, dan masyarakat Desa Mulyoarjo untuk terus melestarikan cerita-cerita berharga dan kekayaan sastra lisan yang menjadi bagian dari identitas desa mereka.
Semoga langkah awal melalui pendokumentasian sastra lisan ini dapat menjadi dorongan bagi upaya bersama dalam merawat dan menyebarkan pesona keindahan budaya Desa Mulyoarjo. Buku tersebut akan segera dipublikasikan dan diharapkan dapat diterima dengan antusias oleh masyarakat luas. (Imanuella)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H