Orang Indonesia kebanyakan suka Mie, mulai dari Mie instant, Mie ayam, dan berbagai macam jenis Mie, salah satunya Mie Gacoan.
Gacoan pertama kali berdiri pada tahun 2016 di Kota Malang, Jawa Timur. Tidak bisa dipungkiri Mie Gacoan sangat di gemari banyak orang, bahkan saking banyak peminatnya orang-orang rela mengantri cukup lama di karenakan Mie Gacoan itu pedas, dan murah, budget pelajar banget.
Selain pedas dan murah, porsinya juga banyak apalagi ada 2 pangsit goreng isi daging yang membuat rasanya makin nikmat.
Saya tinggal di Kota Solo, Jawa Tengah. Gacoan dulu awalnya buka pada tahun 2018, dan baru viral pada tahun 2019 di kota saya berada. Sekarang, gacoan mempunyai 3 outlet di Solo, dan seperti kebanyakan warung Mie Gacoan, antrinya disana rame bahkan bisa sampai berjam-jam antrinya.
Pengalaman Makan di Gacoan
Sudah bertahun-tahun gacoan buka outletnya di Solo, tetapi saya baru mencobanya di tahun 2021, kenapa baru mencoba? Karna saya liat Warung Mie Gacoan antrinya panjang, dan saya males untuk menunggu lebih tepatnya tidak tertarik dengan warung makan itu. Hingga ada suatu momen saya diajak makan mie gacoan oleh teman saya pada saat itu, walau itu terpaksa.
Tetapi itu tidak membuat saya menyesal, walau harus antri panjang ternyata Mie Gacoan rasanya enak, saya masih ingat menu yang pertama kali saya pesan adalah mie setan lv 1, udang keju, sama es teh.
Rasa mie nya itu gurih, asin dan sedikit berminyak, yang paling saya suka adalah pangsit gorengnya, renyahh banget, udang keju nya juga enak, dan estehnya menurut saya biasa aja.
Karna rasa Mie Gacoan enak, saya jadi sering makan Gacoan, ada 3 oulet di Solo dan semua sudah pernah saya kunjungi, tetapi betapa kagetnya kalau ternyata setiap outlet rasanya beda.
Wajar sih, karna yang masak juga beda orang, tetapi rasanya kelewatan beda, ada yang minyaknya kebanyakan, rasanya keasinan, pesen level 1 tapi rasanya level 2, dan yang paling menjengkelkan porsinya di setiap outlet berbeda, ada yang banyak ada juga yang sedikit.
Pelayanan yang buruk
Gacoan pelayananya buruk, kebanyakan pegawai yang ada disana jutek, saya pernah berfikir kenapa kebanyakan pegawainya jutek mungkin karna terlalu banyak pengunjung, tapi masa iya pembeli malah di jutekin? Padahal bukan Karen's Diner.
Banyak juga pembeli gacoan yang pesan lewat ojol, dan kebanyakan ojol mengeluh karna pelayanan Gacoan yang buruk, banyak antrian makanan yang terlewatkan, dan dibuat secara tidak berurutan
Kejadian ini juga sempat viral pada beberapa waktu di jogja, ada seorang driver ojol yang dibatalkan pesanannya oleh customer karna terlalu lama makanan dimasak, itu membuat driver ojol marah dan membuat cekcok dengan pegawai yang ada disana, akhirnya outlet Mie Gacoan cabang kota baru, Yogyakarta harus di kepung oleh driver ojol yang membela rekannya itu, tetapi untungnya masalah berakhir damai.
Selain antri panjang, lama dan pelayanan yang buruk, entah kenapa baru- baru ini ada beberapa outlet Mie Gacoan yang di tutup karna tidak punya izin, kejadian sampai masuk berita.
Apakah ini termasuk teknik marketing? Kalau bukan, sepertinya rumah makan Mie Gacoan perlu meningkatkan kesiapan dalam berusaha supaya pengunjung tidak merasa jengkel dan dirugikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H