Kaki melangkah seirama detak nadi
Kulewati lorong panjang berliku
Kupandangi tembok putih di kanan kiri
Tiada senyum di wajah mereka
Rupa pucat pasi raga lemah mata sayu
Selang-selang bergelantungan
Jarum menancap di tangan
Tetes cairan nampak di balik pipa selang kecil
Sapaan insani berbaju putih membuat mereka tersenyum
Butiran-butiran kecil warna warni
Menjadi santapan setiap hari
Ada semangat dan harapan di hati
Walau gurat-gurat di wajah tak mampu  menyembunyikan rasa pedih
Di kala malam menjelang
Kesunyian serasa mencekam
Yang kudengar hanyalah swara-swara erangan dari balik dinding putih
Mulutpun hanya mampu berkata-kata tak terucap
Berserah diri pada Sang Pemberi Hidup
Ku hanya mampu menatap Bunda
Yang kini nampak tertidur pulas
Menggenggam Rosario putih di tangan
Doaku selalu untukmu Bunda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H