Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berapa Jam Anda Nongkrong di Kompasiana, Tiap Hari?

8 April 2021   11:54 Diperbarui: 8 April 2021   11:55 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto.im.tri.suyoto.doc.pri

Berapa Jam Anda Harus Nongkrong di Kompasiana, Tiap Hari?

Judul di atas sejatinya sebuah pertanyaan yang dilontarkan teman - dengan nada kesal - kepada saya. Tenang, saya tidak akan mengulik siapapun. Saya hanya hendak menuliskan refleksi diri yang bernilai edukatif.

Begini,
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tidak semudah mengerjakan soal matematika he he he. Sekalipun, soal pelajaran itu terkenal sulit tetapi saya yakin bisa dijawab dengan tepat. Tentu saja oleh ahlinya, bukan saya! Kan, ada rumus dan caranya!

Beda, dengan pertanyaan berapa jam Anda harus nongkrong di depan Kompasiana setiap hari? Tidak ada rumus dan cara yang pasti untuk menjawabnya. Iya, kan?

Namun, sebuah pertanyaan atau permasalahan harus dijawab! Jangan seperti "Kak Ana"! Kalau ditanya hal-hal yang sedikit sensitif, diam beribu bahasa!

Nah, berikut ini beberapa jawaban bermanfaat yang saya temukan.

1) Jika Anda penulis 

Jika Anda penulis yang hendak melabuhkan cinta pada Kompasiana (K), ada baiknya Anda menulis 3-5 artikel setiap hari. Jika Anda memiliki kecepatan menulis 1 jam setiap artikel, maka Anda akan nongkrong di Kompasiana antara tiga sampai lima jam.

Sebenarnya waktu sepanjang itu bisa dipersingkat hanya dengan waktu 5 menit.-an. Caranya, tulis dulu artikel di gawai atau komputer termasuk menyiapkan gambar, foto, dll.

Kalau naskah sudah oke baru ketuk pintu K. Buka dan tayangkan! Jadi cepet!

Hanya sesungguhnya, ya sama saja. La, itu, ketika tak tik tak tik ngetik di gawai, cari gambar ilustrasi kan ya menggunakan waktu untuk K juga. Iya, kan? Tapi, ya gitulah kandang manusia perlu ditipu oleh perasaan.

Nah, bagaimana dengan yang penulis, tetapi sudah melabuhkan cintanya di dermaga selain K? Iya, silakan saja dijalani. Sekali-sekali menebar tulisan di dinding K juga diterima. Tentu resikonya Anda tidak begitu melekat di hati K maupun para maniaknya.

Gitu saja, dan hitung sendiri waktu yang Anda relakan untuk mendua itu.  

2) Jika Anda pembaca

Anda boleh membaca secara serampangan saja. Tentu cara ini tidak perlu menghabiskan banyak waktu. Berbeda dengan membaca dengan merenungkan serta meresapi bacaan.

Jika Anda pembaca tipe penikmat bacaan, ada baiknya Anda fokus membaca jenis artikel yang memang Anda cinta. Dengan begitu, cinta Anda akan semakin bertumbuh dan berakar kuat di dalam hati.

Pembaca demikian itu akan menghidupi setiap informasi yang didapat. Ia akan mempraktikkan dalam hidupnya sehingga kelak akan banyak keuntungan yang menyertai perjalanan hidupnya.

Berapa waktu untuk membaca di K? Ya, suka-suka saja. Taruhlah pagi satu jam, istirahat siang sambil ngopi, satu jam, sore dan malam, dua jam. Bisa  jadi setelah subuhan ada waktu termanfaatkan satu jam. Jadi, ya lima jam-an juga untuk nongkrong di depan K.

Pembaca rakus bagaimana? He he he ada juga sih pembaca demikian. Dia akan membaca dengan cepat menyapukan mata di halaman gawai hanya sesaat. Selanjutnya gawai ditutup.

Nah, tetapi hanya dalam hitungan jam atau menit, bahkan. Dia buka lagi. Nongkrong lagi memelototi halaman K.

Jadi kalau dihitung-hitung waktu yang digunakan dalam sehari akan sama saja.

Begitulah pembaca, Anda termasuk yang mana? Kalau Anda belum terklarifikasi, silakan hitung sendiri, ya.

foto.im.tri.suyoto.doc.pri
foto.im.tri.suyoto.doc.pri
3) Jika Anda penulis dan pembaca

Mungkinkah seseorang sebagai penulis dan sekaligus pembaca? O, iya! Sebagai penulis, Anda tak mungkin tidak membaca. Bukankah kelezatan   dan gizi tulisan Anda dipengaruhi juga oleh tingkat kegemaran Anda membaca.

Jadi, yakinlah bahwa jika Anda merasa diri sebagai penulis maka membacalah!
Bahkan jangan sekadar membaca tetapi jadilah pembaca yang hidup.

Gini lo, pembaca yang hidup di K itu.

Membaca keseluruhan artikel, meninggalkan jejak dengan memberikan nilai, dan menulis tanggapan di kolom komentar.

Lantas penulis yang hidup di K, bagaimana? Ya, tulislah tulisan yang didambakan oleh K. Niscaya tulisan Anda akan HL paling tidak akan jadi tulisan pilihan.

Eh, jangan lupa bagi-bagikan tulisan Anda di berbagai media yang Anda punya. Di fb, blog pribadi, grup-grup WA, pokoknya sebarkan ke mana Anda bisa! Biar K semakin terkenal eh bukan, biar tulisan Anda viral dan Anda akan dapat tanda cinta dari K.

Lah, berapa waktu yang Anda berikan untuk K sebagai penulis dan pembaca? He he he jangan hitung-hitungan matematis. Bukankah sebuah cinta itu mahal harganya?! Demikian juga Anda harus berani bayar harga demi cinta Anda kepada K. @salam 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun