Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pak Prabowo, Ini Food Estate Versi Kami Orang Timor

24 Januari 2025   18:42 Diperbarui: 24 Januari 2025   18:42 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panen ubi jalar yang tumbuh di sela-sela tanaman singkong dalam pertanian tradisional di Timor. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Ketika hujan turun pada awal musim hujan pada bulan November atau Desember, kami menanam secara tumpang sari. Tanaman utamanya adalah jagung dan singkong karena keduanya merupakan makanan pokok yang menjadi sumber karbohidrat.

Tanaman tambahan berupa kacang tunggak, kacang gude, kacang hijau, kacang tanah, kacang kratok, labu kuning, pisang, pepaya, dll. Kacang-kacangan yang ditanam tergantung benih yang dimiliki tiap petani. Benih yang ditanam merupakan benih lokal bukan hibrida.

Kami menanam secara manual menggunakan linggis atau tugal kayu. Pengerjaan secara gotong royong dengan beberapa orang atau perorangan.

Saat ini tanaman-tanaman pangan sudah berusia 2 bulan. Sekitar 2 bulan lagi bulir jagung yang masih muda sudah dapat dipanen untuk makan. Kacang tunggak dan pucuk daun labu kuning juga sudah bisa dipanen.

Kami biasanya memasak jagung muda dicampur dengan kacang tunggak dan pucuk daun labu kuning. Kadang juga dengan campuran bunga, buah dan daun pepaya. 

Pada musim hujan, pepaya yang sudah ditanam sebelumnya akan tumbuh dengan daun, bunga, dan buah yang melimpah untuk dijadikan makanan. Pangan tersedia cukup pada masa ini sehingga kami tidak perlu membeli beras dan sayur untuk makan. 

Di bulan Maret-April, tanaman kacang hijau dan kacang tanah pun sudah bisa dipanen untuk konsumsi. Labu kuning juga sudah berbuah sehingga menambah variasi makanan.

Setelah bulir jagung kering, kami panen dan simpan dengan kulitnya dalam ikatan-ikatan kecil. Jagung hasil panen kami simpan di loteng dapur yang terpisah dari rumah tinggal. Kacang-kacangan hasil panen juga kami simpan di loteng dapur.

Asap dapur yang mengepul setiap kali masak akan menjadi pengering dan pengawet hasil panen yang disimpan di atas loteng. Jagung dan kacang-kacangan menjadi stok pangan kami di bulan-bulan selanjutnya.

Bila hasil panen banyak dan di-manage dengan baik, stoknya pangan bisa tersedia hingga musim tanam tahun berikutnya. Sebagian jagung itu juga digunakan sebagai pakan ternak peliharaan.

Sesuai panen jagung, kami bersihkan sisa batang tanaman dan semak sehingga singkong yang tumbuh lebih rimbun dan berisi. Singkong akan menjadi bahan makanan pada musim kemarau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun