Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ucapan Selamat Natal dari Kartu ke Ponsel

26 Desember 2024   18:25 Diperbarui: 26 Desember 2024   18:25 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu ucapan selamat Natal. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Suatu hari di bulan Desember 2004 saat saya sedang bermain di rumah tetangga tiba-tiba terdengar kabar kalau Pak Pos datang ke rumah kami. Saya langsung bergegas berlari secepatnya kembali ke rumah kami.

Ternyata ada kiriman surat dari kakak saya yang berkerja di perantauan. Amplop kiriman berisi sepucuk surat dan beberapa kartu ucapan selamat Natal untuk semua anggota keluarga.

Kartu ucapan seukuran kartu pos dengan dua atau tiga lipatan. Kartu tersebut memiliki gambar-gambar dengan nuansa Natal. 

Selain itu juga berisi kata-kata sebagai ucapan, doa dan harapan dalam Natal. Ada juga tulisan tambahan menggunakan tulisan tangan di bagian dalam kartu tersebut.

Sebelumnya kami juga beberapa kali mendapat kiriman kartu natal dari kerabat di perantauan. Ibu saya yang merupakan pegawai kantoran juga kerap mendapat kartu natal dari atasannya setiap Natal.

Yah, begitulah pemberian ucapan selamat Natal untuk teman atau kerabat pada zaman dulu. Mengirim kartu natal juga merupakan satu-satunya pilihan untuk memberi ucapan selamat Natal ketika tidak adanya sambungan telepon untuk kerabat di tempat jauh. 

Ucapan selamat Natal melalui telepon hanya dilakukan oleh orang yang memiliki telepon pribadi di rumah atau yang bisa mengakses telepon umum.

Dulu menjelang Natal, kartu-kartu natal laku keras karena orang ramai-ramai membeli untuk memberikannya kepada orang lain.

Bagi kami yang berada di kampung, pemberian ucapan selamat Natal ke teman, tetangga atau kerabat sekampung biasanya secara langsung saat bertemu. Kami hanya menerima kartu ucapan dari orang lain atau kerabat di perantauan.

Pada tahun 2006 telepon seluler (ponsel) mulai masuk daerah kami Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Mulanya hanya beberapa orang dan kemudian banyak orang termasuk saya memiliki ponsel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun