Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Majukan Desa dengan WiFi Gratis

15 Februari 2024   18:36 Diperbarui: 16 Februari 2024   08:05 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinyal internet WiFi berasal dari jaringan kabel fiber optik sehingga lebih cepat dari internet seluler. Upload atau download file dengan ukuran bergiga-giga pun cepat.

Masyarakat lain yang biasanya nongkrong di area WiFi gratis kebanyakan remaja dan anak-anak muda namun kadang juga orang tua. Saat jampulang sekolah, anak-anak sekolah sengaja mampir untuk mengakses internet dengan koneksi WiFi. Pengguna kebanyakan berasal dari desa atau kampung di sekitar Niki-niki.

Mereka menggunakan internet gratis tersebut untuk berselancar di media sosial, mengakses berita online, download musik, game, film, berkomunikasi dengan orang lain, mencari jawaban PR dari sekolah, dll.

Beberapa orang tua dari kampung biasanya conect ke WiFi untuk download sejumlah film kartun bagi anaknya di rumah. Jika anaknya sudah bosan dengan kartun tersebut, mereka kembali untuk mencari film kartun lain lagi.

Suatu malam saat saya sedang conect ke WiFi, seorang anak usia SD muncul dengan membawa tas. Setelah mengeluarkan buku dan ponsel untuk mengakses internet gratis lalu dia melihat ke layar ponsel dan menulis sesuatu di buku dengan rebahan di emper kantor berlantai keramik. Rupanya dia sedang mengakses internet gratisan untuk mengerjakan tugas sekolahnya.

 Yah inilah sepenggal cerita dari kampung kami tentang internet gratis. Poin dari pengalaman ini adalah bahwa akses internet gratis bagi masyarakat terutama di pedesaan lebih penting dari peningkatan kecepatan internet. Apalah artinya kecepatan internet yang beratus-ratus Mbps jika kami masyarakat di desa tidak mampu membelinya?

Pengadaan sarana internet gratis untuk masyarakat desa dapat melalui program instansi-intansi pemerintah seperti sekolah dan kantor desa. Selain itu juga dapat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari badan usaha milik negara atau swasta.

Saat ini di daerah kami terdapat kabel fiber optik untuk internet yang membentang di sepanjang jalan trans Timor, Nusa Tenggara Timur. Ada juga jaringan kabel telepon yang terhubung ke kabel optik tersebut.

Semoga instansi-instansi pemerintah dan badan-badan usaha memasang internet di kantornya kemudian menyediakan WiFi gratisan bagi masyarakat.

Ingin memajukan desa dengan internet? Sediakanlah WiFi gratis di penjuru-penjuru desa. Oke gas? Kita gas!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun