Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Fenomena El Nino, NTT Terancam Gagal Panen

23 Januari 2024   19:29 Diperbarui: 24 Januari 2024   09:35 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret tanaman jagung di pekarangan. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Kami kebanyakan bertani secara tumpang sari sehingga tidak hanya menanam jagung tapi juga kacang-kacangan, singkong, labu, ubi jalar, dll. Tanaman-tanaman tersebut juga mengalami nasib yang sama, kekurangan air dan tumbuh tidak maksimal.

Minimnya hujan tidak hanya di daerah kami namun juga di sejumlah Kabupaten di Pulau Timor dan Sumba. Dalam postingan di media sosial, banyak orang dari Pulau Timor, Sumba, Sabu hingga Sumba yang mengeluh tentang tidak turunnya hujan sehingga tanaman di kebun hampir mati.

Di salah satu kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan bahkan para petani belum tanam karena tidak hujan sama sekali.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) seperti dalam antaranews.com, musim panas berkepanjangan ini merupakan fenomena el nino. Menurut prediksi, el nino level moderat akan berlangsung hingga Februari 2024.

Apabila hujan tidak turun hingga bulan Februari, tanaman-tanaman pangan di kebun kami akan mati. Kalaupun dalam beberapa hari ke depan hujan turun, hasil panen tidak akan seberapa bahkan tidak ada sama sekali. 

Kami sebagai petani di daerah-daerah yang mengalami el nino sedang dalam bayang-bayang gagal panen. Jika sudah gagal panen, kami otomatis mengalami rawan pangan.

Bila nanti mengalami rawan pangan, kami akan tetap berusaha secara mandiri sedemikian rupa sehingga memenuhi ketersediaan pangan. Walaupun demikian pemerintah juga kiranya nanti dapat memberikan bantuan-bantuan bagi kami yang gagal panen.

Bagi para petani di NTT, apabila el nino sudah berlalu dan hujan kembali normal, kita bisa menanam ulang jagung di kebun. Jika tidak memungkinkan, sebaiknya kita tanam saja ubi jalar.

Tanaman palawija seperti ubi jalar tidak membutuhkan air yang banyak. Masa panen ubi jalar juga cuma tiga bulanan.

Umbi ubi jalar dapat menjadi alternatif pangan selain jagung dan nasi. Di samping itu dapat menjadi produk pertanian yang menghasilkan uang untuk meningkatkan daya beli kita sendiri.

Semoga el nino cepat berlalu. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun