Suasana pada Minggu (24/12/2023) sore tampak mendung dan sejuk selepas hujan lebat. Jam di ponsel menunjukan pukul 16.30 WITA dan 30 menit lagi ibadah Natal akan mulai.
Orang-orang semakin berdatangan ke Gereja Sonhalan di Kelurahan Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, untuk ikut ibadah. Beberapa di antaranya adalah para perantau yang kembali ke kampung untuk merayakan Natal bersama keluarganya.
Tidak lama kemudian gedung gereja sudah penuh hingga di luar. Ibadah Natal ini berlangsung dalam gedung gereja baru yang sementara dalam proses pembangunan.
Gedung baru berkapasitas 1.000 orang sehingga menjadi pilihan tempat ibadah Natal dengan lonjakan kehadiran umat. Gedung lama yang biasanya menjadi tempat ibadah setiap Minggu cuma berkapasitas sekitar 500 orang.
Ibadah Natal berlangsung khidmat di bawah pengawalan aparat keamanan dari Polsek Amanuban Tengah dan Koramil 1621/02.Â
Dalam ibadah Natal ini ada drama musikal singkat yang memberi pesan bahwa Tuhan peduli dan mengasihi semua umat manusia tanpa membeda-bedakan.
Pendeta Marthelda Fay yang memimpin ibadah dalam salah satu poin refleksinya mengatakan bahwa Natal sebagai panggilan untuk peduli terhadap sesama secara tulus. Natal merupakan momen peduli sesama, tenggang rasa dengan orang lain bukan mati rasa atau tanpa rasa.
Natal membawa sukacita namun jangan sampai merayakannya dengan hal yang mengganggu orang lain. Misalnya membuka musik dengan suara keras, membunyikan petasan/meriam dan  menggeber sepeda motor di jalan.
Ibadah Natal lalu selesai dan kami kembali ke rumah masing-masing. Selanjutnya kami berdoa dan makan bersama dengan keluarga, baik keluarga besar maupun keluarga besar. Mencicipi hidangan-hidangan spesial yang beberapa hanya ada saat Natal.