Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Koa, Ekspresi dan Komunikasi Lelaki di Timor

27 Juli 2023   18:08 Diperbarui: 28 Juli 2023   08:33 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang menonton panjat pinang dengan teriakan koa khas Timor. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Koa tidak hanya sebagai ekspresi perasaan namun juga sebagai cara berkomunikasi seseorang dengan orang lain. Ketika hendak memanggil orang lain yang dalam jarak agak jauh dari belasan hingga ratusan meter, seseorang kerap melakukannya dengan koa.

Koa untuk memanggil orang lain biasanya dengan menyebut juga nama atau sebutan orang dan maksud panggilan. Misalnya, memanggil kakak untuk kemari, "Aue tat, ait om" (artinya: Aue kakak, kemari).

Semakin jauh jarak antar orang semakin kencang pula suara koa. Memanggil dengan koa dalam jarak ratusan meter misalnya memanggil orang yang ada di kampung sebelah, kebun, dll. Suara koa akan lebih jelas jika orang yang koa berada di tempat yang lebih tinggi seperti perbukitan.

Koa untuk komunikasi jarak jauh karena tidak adanya handphone untuk memanggil orang lain. Dahulu di awal kemunculan handphone, istilah miscall memiliki plesetan mis-koa. 

Seseorang biasanya memberi tanda kepada orang lain dengan miscall ke handphone orang lain. Akibat tidak ada handphone orang hanya koa alias mis-koa.

Di daerah pedesaan, setiap kali ada kerja bakti atau kegiatan gotong royong, aparat pemerintah seperti Ketua RT atau anggota Linmas memberitahukan warga dengan koa. Berteriak di tempat atau berjalan keliling kampung sambil berteriak koa dan memberitahukan informasinya kepada warga.

Bagi orang yang sudah saling kenal dan akrab, koa kerap menjadi bagian dari sapa-menyapa. Misalnya seseorang koa saat melihat temannya melintas di depan rumahnya. Tidak hanya sekedar koa tapi kemudian bertanya mau ke mana dan mengobrol lainnya.

Demikianlah sekilas ulasan tentang teriakan koa oleh masyarakat di Timor dalam kehidupan sehari-hari. Semoga menjadi bacaan yang bermanfaat seputar kehidupan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun