Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mulut Ramah Anak dalam Lingkungan Keluarga

23 Juli 2023   18:11 Diperbarui: 23 Juli 2023   18:17 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu orang tua juga menyama-nyamakan anak dengan orang lain atau suatu hal ketika si anak berlaku buruk. Misalnya anak bandel lalu ibunya mengatai si anak kayak bapaknya yang bandel.

Keempat, menyebut anak dengan sebutan berkonotasi negatif. Walau memiliki nama, ada anak-anak yang mendapat panggilan dengan sebuah sebutan tertentu yang berkonotasi negatif. Sebutan atau panggilan untuk anak tersebut datang dari orang tua dan orang lain dalam rumah.

Sebutan itu berkaitan dengan kondisi fisik dalam suatu bagian tubuh atau perilaku anak. Misalnya anak sering rewel dan menangis lalu mendapat panggilan cengeng.

Kelima, menggosipi anak. Bergosip merupakan aktifitas yang sering ada di keseharian masyarakat. Dalam bergosip keburukan seseorang tidak hanya sebatas pada orang dewasa namun juga anak-anak.

Orang tua menceritakan keburukan atau kekurangan anak kepada orang lain sementara anak berada di sekitar situ. Sudah pasti si anak yang sudah paham akan merasa malu karena orang tua mengumbar dirinya kepada orang lain.

Keenam, memberikan jawaban menyebalkan untuk anak. Ketika anak bertanya, orang tua kerap memberikan jawaban yang menyebalkan dengan emosinal.

Misalnya anak bertanya hari ini makan nasi dengan lauk apa, orang tua dengan omelan menjawab bilang makan nasi dengan garam karena bukan orang kaya sehingga mau makan yang empat sehat lima sempurna.

Anak yang masih kecil pun pasti merasa sebal dengan jawaban orang tua seperti itu. Pertanyaan sederhana dari anak namun jawaban dari orang tua panjang lebar dan bukan jawaban tepat dari pertanyaan tersebut.

Demikanlah beberapa hal menyangkut perkataan verbal dari mulut orang tua kepada anak yang terkesan keras, kasar atau tidak ramah. Tentu masih ada banyak tindakan verbal lainnya yang tidak baik untuk anak-anak.

Kata-kata kasar kepada anak tidak menyebabkan luka fisik namun luka batin yang dapat terbawa hingga dewasa. Secara psikis anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang penakut, pemalu, tidak percaya diri, kasar, dan sebagainya.

Dalam momentum Hari Anak Nasional, semoga tulisan ini menjadi refleksi bagi para orang tua dalam berbicara kepada anak. Mulut para orang tua kiranya lebih ramah dengan anak-anak sehingga mengeluarkan kata-kata yang ramah dan lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun