Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tain Besi, Idiom dan Metonimia untuk Telepon

16 Juli 2023   18:19 Diperbarui: 16 Juli 2023   18:31 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suku Atoni atau Atoin Meto di Timor, Nusa Tenggara Timur, dalam berbicara sehari-hari sering juga menggunakan bahasa Dawan. Lebih khususnya di masyarakat pemakai bahasa Dawan subdialek Amanuban di Kabupaten Timor Tengah Selatan, dalam berbicara sering menyebut tain besi.

Penyebutan kata tain besi tersebut dalam konteks menelepon atau ditelepon. Contoh dalam kalimat, "Au tain bes mama" (artinya, Saya menelpon mama).

Penutur bahasa Dawan yang menyebut kata tain besi kebanyakan para orang tua dan yang berada di daerah pinggiran atau pedalaman. Ketika mendengar kata tain besi, mereka langsung paham bahwa hal tersebut terkait menelepon atau ditelepon.

Dari segi kebahasaan, tain besi merupakan idiom/ungkapan dan metonimia. Tain besi merupakan idiom karena terdiri dari dua kata dengan makna baru. Selain itu juga merupakan metonimia karena menjadi kata untuk menyatakan hal lain yang bertalian erat.

Tain besi sebagai idiom
Tain besi terdiri dari dua kata yaitu tain/tani (tali) dan besi (besi). Secara harafiah tain besi artinya tali besi atau kawat. Dalam bahasa Dawan tain besi sendiri memiliki makna telepon, menelepon atau ditelepon.

Hal ini berarti bahwa tain besi merupakan sebuah idiom atau ungkapan karena terdiri dari dua kata dengan makna lain. Seseorang mengatakan tain besi bukan dengan maksud berbicara tentang tali besi/kawat namun tentang telepon.

Goris Keraf dalam Diksi dan Gaya Bahasa (2009) menjelaskan idiom sebagai pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum. Idiom biasanya berbentuk frasa dan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau gramatikal.

Menurut Keraf, untuk mengetahui makna sebuah idiom harus mempelajarinya sebagai penutur asli, tidak mungkin hanya melalui makna kata-kata yang membentuknya. Idiom juga bersifat tradisional dan bukan bersifat logis sehingga hanya bisa mempelajari bentuknya dari pengalaman bukan peraturan umum bahasa.

Asa-usul tain besi
Ungkapan tain besi dengan makna seputar telepon rupanya berkaitan dengan keberadaan telepon rumah pada zaman dahulu di Timor. Telepon lawas tersebut berbentuk dua bulatan atau persegi yang terhubung gagang untuk memegangnya.

Salah satu bagian yang terhubung kabel sebagai area untuk berbicara sedangkan bagian lainnya untuk mendengar suara telepon. Gagang telepon ini terhubung ke perangkat lain sebagai dudukan dan terdapat deretan nomor seperti keyboard. Instalasi kabel telepon dari tiang telepon kemudian terhubung ke perangkat tersebut.

Telepon yang terpasang di rumah-rumah atau kantor-kantor saling terhubung dalam satu jaringan telekomunikasi. Suara dalam berbicara terhantar melalui kabel saat menelepon.

Kabel telepon berwarna hitam yang terhubung ke sebuah rumah atau kantor memiliki dua urat sebesar lidi. Bagian dalam kabel tersebut berupa kawat besi berwarna silver dan sangat kuat.

Menjawab panggilan dengan telepon model ini adalah dengan mengangkatnya dari dudukan telepon. Setelah selesai menelepon pun harus meletakan kembali ke tempatnya. Sambungan telepon akan secara otomatis terhubung atau terputus karena ada tombol kecil pada dudukan telepon.

Orang di Timor pada zaman dahulu lalu melihat kabel telepon sebagai tain besi (tali besi/kawat). Mereka kemudian menyebut aktifitas menelpon sebagai tain besi. Secara lengkap mereka menyebut fison tain besi.

Fison artinya meletakan sesuatu dengan keras atau mengayunkan sesuatu ke sebuah arah. Fison tain besi berarti mengayunkan kawat besi.

Meletakan telepon jadul yang terhubung kabel pada dudukannya terlihat dengan mengayunkan atau menghempaskannya. Orang yang dalam keadaan marah saat menelepon bisa mengayunkan, meletakan dengan keras atau membantingnya (fison).

Para penutur bahasa Dawan pada zaman dahulu yang melihat cara meletakan telepon tersebut  dalam sambungan kabel kemudian menyebut hal menelepon sebagai fison tain besi atau secara singkat tain besi.

Tain besi sebagai metonimia 
Masih dalam buku karya Goris Keraf, metonimia berasal dari kata Yunani meta yang berarti menunjukkan perubahan dan anoma yang berarti nama. Metonimia  adalah suatu gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan hal lain karena memiliki pertalian yang sangat erat.

Salah satu contoh metonimia khususnya di Timor misalnya orang menyebut balapan Moto GP sebagai Rossi (Valentino Rossi). Rossi yang legendaris menjadi metonimia untuk  Moto GP.

Walaupun Rossi sudah pensiun namun penggemar yang menonton balapan melalui televisi masih menyebut Moto GP dengan sebutan Rossi. Misalnya, Kami nonton Rossi bukan Kami nonton Moto GP.

Hal yang sama juga terjadi dalam penyebutan tain besi untuk aktifitas menelepon. Dahulu orang menyebut tain besi atau fison tain besi untuk menelepon menggunakan telepon sambungan kabel. Cara meletakan teleponnya dengan mengayun bahkan menghempaskannya dengan keras (fison).

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, telepon rumah kemudian tergantikan dengan telepon seluler. Telepon zaman sekarang sudah canggih tanpa sambungan kabel (tain besi), seukuran telapak tangan dan  bisa membawanya ke mana-mana.        

Mengopreasikan ponsel pintar hanya dengan sentuhan-sentuhan lembut menggunakan jari. Meletakan ponsel setelah menggunakannya juga dengan perlahan, tidak menghempaskannya (fison) seperti telepon jadul.

Kendati demikian di kalangan orang Timor berbahasa Dawan masih ada yang menyebut komunikasi (teks, suara dan video) melalui ponsel sebagai tain besi. Sebutan tain besi untuk telepon kabel pada zaman dahulu menjadi metonimia untuk ponsel pintar pada masa kini. Telepon kawat memiliki keterkaitan erat dengan ponsel sebagai alat komunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun