Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pak Fran Kapolsek Amanuban Tengah, Cerita di Hari Bhayangkara

1 Juli 2023   18:35 Diperbarui: 1 Juli 2023   18:44 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 1 Juli merupakan hari ulang tahun Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atau hari Bhayangkara. Hari ini segenap insan Polri di seluruh penjuru Indonesia mengadakan upacara perayaan secara nasional atau lokal di daerah masing-masing. Ucapan selamat ulang tahun ke 77 untuk Polri pun berdatangan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun secara daring.

Polri di usia hampir kepala delapan tentunya sudah menorehkan sejuta cerita di bumi pertiwi ini dari masa ke masa. Torehan cerita oleh Polri baik secara institusi maupun individu tiap anggota memberikan kesan dan kenangan tersendiri di hati masyarakat.

Salah satu kisah seputar Polri yang berkesan dan menjadi kenangan indah di hati saya sebagai masyarakat biasa adalah tentang Pak Fran yang dulu menjabat Kapolsek Amanuban Tengah. Nama lengkap dan pangkatnya saya tidak tahu dan hanya tahu nama panggilannya yaitu Pak Fran. Dulu saat berteman di media sosial baru saya lihat namanya Fran Hutabarat.

Pak Fran memimpin kepolisian sektor di Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur, pada tahun 2012 lalu. Beliau berperawakan tinggi dan atletis. Rambutnya yang lurus selalu terlihat klimis dan rapi dengan minyak rambut.

Pada masa kepemimpinan Pak Fran sebagai Kapolsek, saya masih aktif dalam kegiatan kepemudaan lingkup Gereja Sonhalan di Niki-niki ibu kotanya kecamatan Amanuban Tengah. Suatu kali ketua pemuda memberitahukan bahwa Pak Kapolsek yang baru minta supaya kami beribadah bersamanya di rumah dinas.

Di suatu Sabtu sore pun kami puluhan pemuda pergi untuk beribadah bersama di rumah sang Kapolsek dalam komplek Polsek Amanuban Tengah. Rumah dinas tidak terlalu besar, ruang tamunya juga pas-pasan dengan beberapa sofa. Kami pemuda yang lain pun harus merangsek terus ke ruang keluarga dan duduk lesehan di atas tikar.

Setelah itu Pak Fran selalu hadir bersama kami dalam kegiatan-kegiatan pemuda gereja seperti turnamen voli, berkemah, perayaan Natal dan tahun baru, dll. Sang Kapolsek juga sering menyanyi dalam ibadah di gereja dengan vokal grup yang beranggotakan beberapa pemuda. Wah! Suaranya merdu juga.

Pada bulan Agustus kala itu saat kemah pemuda dengan peserta dari belasan gereja, Pak Fran hadir lalu berbagi cerita motivasi bersama kami. Di penghujung tahun saat Natal, kami mengadakan lomba mendirikan pohon natal antar kelompok pemuda dan Pak Fran salah satu jurinya. Menjelang pergantian tahun pada 31 Desember kami berdoa dan makan bersama di komplek gereja. Pak Kapolsek ini hadir dan memberikan nasihat-nasihat kepada kami pemuda gereja.

Secara personal saya tidak pernah mengobrol dengan Pak Fran. Para senior dan pengurus pemuda yang biasanya mengobrol dengan beliau. Saya hanya anggota biasa dalam pemuda yang biasanya lalu-lalang memotret berbagai kegiatan dengan kamera poket.

Mungkin karena sering super sibuk memotret dengan kamera tersebut Pak Fran kemudian mengenal saya, terlebih saat kami juga berteman di media sosial. Ketika tak sengaja bertemu, Pak Fran yang sering lebih dahulu menyapa saya.

Pada suatu kali saat menghadiri kampanye Pilkada, saya bertemu dengan Pak Kapolsek yang sedang memantau pengamanan di pinggir arena kampanye. Waktu melihat saya, Pak Fran bilang, "Bikin status dulu". Tulisan saya di status media sosial kerap alay, kocak tapi kritis. Pak Fran juga pasti membacanya sehingga saat melihat saya seolah request tulisan status.

Pernah suatu kali saat berjalan kaki menyusuri jalan trans Timor untuk ke rumah tetangga, dari arah belakang tiba-tiba ada mobil yang berhenti di samping saya. Eh! Ternyata Pak Kapolsek, ia bertanya kepada saya mau ke mana dan sepertinya mau memberi tumpangan. Saya menjawab kalau mau ke rumah sebelah yang dekat jadi jalan kaki saja.

Sewaktu berjalan kaki lewat depan Mapolsek Amanuban Tengah di suatu hari, Pak Fran sedang duduk di ruang piket dengan beberapa anggota polisi. Melihat saya, spontan Pak Fran memanggil dari jarak 20an meter antara ruang piket dan tepi jalan raya. Dengan suara agak keras ia bertanya kepada saya bahwa mau ke mana.

Ah! Pengalaman ini sangat langka seumur hidup saya. Seorang Kapolsek selalu terlebih dahulu menyapa padahal saya bukan siapa-siapa dan umur pun terpaut di bawahnya.

Tak lama kemudian Pak Fran pindah tugas ke tempat lain. Saya pun tidak tahu lagi kabar tentang Pak Fran hingga sekarang. Entah di mana pun dan kapan pun berada sekarang, semoga Pak Fran sukses selalu menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri.

Sekilas cerita tentang Pak Fran sebagai Kapolsek, kiranya memberi inspirasi bagi segenap anggota Polri dalam bertugas di tengah masyarakat. Inspirasinya adalah bahwa seorang anggota Polri wajib bersosialisasi atau berbaur dengan masyarakat dalam berbagai kegiatan seperti olahraga, agama, seni, sosial, ekonomi, pertanian, kesehatan, dll. Kehadiran anggota Polri tersebut tidak hanya sebatas pada tugas formal saja namun secara informal juga dalam berbagai momen.

Inspirasi lainnya adalah anggota Polri harus supel dan humble untuk bergaul dengan masyarakat tanpa memandang umur atau status sosial. Tidak hanya bergaul dengan para pejabat, tokoh masyarakat, dan orang tua namun juga anak-anak, remaja serta pemuda.

Kalau seorang polisi supel dan humble, masyarakat akan mengganggap sang anggota Polri tersebut lebih dari sekedar aparat. Polisi serasa teman, saudara, kakak atau orang tua. Apabila masyarakat sudah merasa demikian, seorang polisi akan lebih mudah memberikan pengayoman dan pembinaan.

Demikianlah cerita dan inspirasi di hari Bhayangkara ke 77. Semoga menjadi inspirasi bagi segenap insan Polri. Selamat ulang tahun, Polri. Salam Presisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun